TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Unggahan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terhadap kasus bullying Siswi SMP di Purworejo melalui akun media sosial mendapat respon masyarakat.
Di akun sosial instagramnya, terdapat 6.096 netijen yang memberikan komentar.
Mayoritas komentar mengecam perlakuan pelaku bullying.
• Nikahi Warga Cilacap, Bule Belanda Ini Nafkahi Istri dengan Jualan Kebab di Teluk Penyu
• BREAKING NEWS: Tak Diberi Rokok, Dua Remaja Tusuk Sopir Truk di Teluk Penyu Cilacap
• Viral di Media Sosial Video Siswi SMP di Purworejo Dibully Tiga Siswa, Polisi Bentuk Tim Khusus
• Siswi SMP Purworejo Dibully, Ganjar: Saya Telepon Kepala Sekolahnya, Besok Disdik Ambil Tindakan
Mereka meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya, bahkan dikeluarkan di sekolah.
Namun Ganjar kurang sepakat dengan usulan itu.
Meski mengecam pelaku, Ganjar masih mempertimbangkan masa depan pelaku yang masih anak-anak.
"Kalau dihukum dan dikeluarkan, lalu mereka sekolahnya gimana,?" jawab Ganjar terhadap komentar-komentar itu, sesuai siaran pers.
Namun ada beberapa komentar netijen yang menarik perhatian.
Ada yang mengusulkan, para pelaku dihukum dengan cara 'disekolahkan' bersama TNI selama tiga bulan.
"Pak tolong jangan berdamai dengan bullying."
"Kasih mereka pendidikan tiga bulan bersama TNI."
"Bikin sejera-jeranya," ucap akun @keiijurohyugaa.
Ditemui di ruang kerjanya, Ganjar mengatakan bahwa ide menghukum para pelaku mengikuti pendidikan ala militer merupakan ide yang sangat bagus.
Menurutnya, hal itu akan lebih mengena, daripada mereka dihukum seperti pelaku pidana lainnya.
"Kan mereka masih anak-anak, jadi perlakuannya jangan seperti pidana lain."
"Mungkin hukumannya dimasukkan ke tempat khusus yang membuat dia disilin dan mengerti."
"Itu ada yang usul seperti itu di medsos saya, dan menurut saya idenya bagus," kata Ganjar, Kamis (13/2).
Selain ide menyekolahkan para pelaku ke militer, ada juga pihak yang mengusulkan agar para pelaku dihukum dengan cara sosial.
Karena yang dibully adalah penyandang disabilitas, maka para pelaku diminta menjadi relawan di yayasan atau rumah difabel.
"Ada pengelola Rumah Disabilitas atau Rumah D di Semarang yang kontak saya."
"Beliau usul para pelaku menjadi relawan di rumah penyandang disabilitas agar mereka bisa mengerti dan muncul kepekaan."
"Saya saja sampai merinding mendengar usul ini," tegasnya.
Maka lanjut Ganjar, dua usulan itu menurutnya lebih pantas diberikan kepada para pelaku. Mudah-mudahan, mereka akan tersentuh dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
"Efek jeranya bisa kena, tapi dengan cara yang baik," pungkasnya. (*)
(Daniel Ari Purnomo)
• Begini Reaksi Ariel NOAH Saat Ditanya Kapan Nikah: Gue Bukan Kaya Orang yang Belum Pernah Menikah
• Ganjar Pranowo Usul Tutup atau Leburkan Sekolah Terlibat Aksi Bully
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, TKI Asal Batang Meninggal di Hongkong, Besok Dipulangkan
• Kesadaran Pengunjung Terkait Kebersihan Pantai di Kendal Masih Kurang