"Kekurangan kami tambal, kelebihan kami tingkatkan,” kata Ibnu.
Paling tidak, lanjut dia, dengan tekanan tinggi melawan tim yang levelnya lebih tinggi, ia bisa melihat kemampuan individu dan organisasi para pemain secara grup.
Menurutnya, dalam tahapan pembentukan tim yang masih sangat awal ini, kekurangan timnya masih cukup banyak.
“Terutama paru-paru menyempit. Bisa lihat tadi, begitu habis menyerang kemudian bertahan, ngos-ngosan."
"Stamina pasti kalah. Apalagi tim Liga 2 bukan kelompok umur, sedangkan kita di Liga 3 ada batasan umur."
"Kemudian para pemain yang baru datang, tidak ada istirahat langsung main. Sebelumnya juga belum pernah latihan bersama,” papar dia.
Di antara para pemain “baru datang” yang disebut Ibnu, di antaranya merupakan lima pemain dari luar Pati.
Mereka diajak berlatih bersama sekaligus melihat kemungkinan perekrutan.
Menurut Ibnu, waktu digelarnya kompetisi masih jauh.
Terlalu dini untuk merekrut mereka saat ini.
“Makanya kami jaga hubungan, sambil kita ngobrol, nego, bagaimana kontraknya."
"Kami kan masih proses membentuk tim. Berarti ada yang keluar-masuk. Ada yang ditaruh, ada yang dicoba."
"Sekali lagi ini tahap seleksi. Baik para pemain yang baru datang, yakni lima pemain dari luar Pati plus dua senior, juga pemain lama, semuanya tahap seleksi,” ujar Ibnu.
Senada, Ketua Umum Persipa Pati, Saiful Arifin menegaskan, laga uji coba ini merupakan bagian dari seleksi pemain.
“Ini baru mulai pembentukan tim. Masih jauh. Kebetulan ada kawan dari PSG Gresik, sekalian mampir dari Tegal, kami ajak tanding."
"Kelas mereka sudah Liga 2. Persiapan pemain kami juga belum ada 30 persen. Kami masih seleksi terus."
"Kami kumpulkan dahulu anak-anak Pati, kalau ada masukan boleh nanti diseleksi,” jelas pria yang akrab disapa Safin ini. (Mazka Hauzan Naufal)