TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Lambat laun sampah tampaknya menjadi persoalan serius bagi masyarakat.
Terbatasnya lahan menjadi faktor utama seiring menumpuknya sampah, terlebih sampah rumah tangga.
Pemkab Kendal menyikapi hal itu dengan rencana pembuatan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru berkonsep Sanitary Landfill.
Sebuah konsep baru dengan sistem pengelolaan (pemusnahan) sampah melalui cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, dipadatkan, serta ditimbun dalam tanah.
Rencananya TPA Sanitary Landfill akan mulai dibangun pada 2020 di Kecamatan Kaliwungu Selatan.
• Jadi Jagoan PDIP di Kabupaten Semarang, Ngesti-Basari Tetap Buka Keran Komunikasi Politik
• Pasien Diamputasi Pasca Tersengat Listrik, RSUD Wongsonegoro Semarang Sebut Susilowati Bukan PRT
• Ganjar Pamer Capaian Dana Desa ke Mendagri dan Mendes, Tahun Ini di Jateng Terima Rp 8,2 Triliun
• Persijap Jepara Vs Persekat Tegal - Panpel Siapkan 10 Tiket, Dipastikan Kick Off Pukul 19.00
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kendal, Irwin Suryono mengatakan, rencananya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), TPA seluas 6 hektare itu dibangun tak jauh dari TPA Darupono.
Saat ini, pihaknya menggandeng masyarakat dan pegiat sampah memberikan pelatihan dan sosialisasi tentang pengolahan sampah.
Pemberdayaan itu sebagai langkah utama dalam mendukung terealisasinya TPA Sanitary Landfill.
"Saat ini di Kabupaten Kendal memiliki dua TPA. Yakni TPA Darupono di Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan dan TPA Pagergunung di Desa Pagergunung, Kecamatan Pageruyung," jelas Irwin, Rabu (19/2/2020).
Lebih lanjut, TPA Darupono seluas 0,9 hektare saat ini mengalami penumpukan volume sampah.
Kebanyakan berasal dari kecamatan wilayah timur Kabupaten Kendal.
Sebagai upaya menampung sampah yang berkelanjutan, pembuangan sampah dialihkan ke TPA Pagergunung dengan luasan 1,5 hektare.
Hanya saja masyarakat Kendal bagian timur merasa kejauhan jika memaksakan diri membuang sampah di TPA Pagergunung.
"Pembangunan TPA baru itu akan memiliki luasan 6 hektare, dengan konsep Senitary Landfill agar bisa dimusnahkan," terangnya.
• Menangkan Ngesti-Basari, DPC PDIP Kabupaten Semarang: Mesin Partai Sudah Siap Digerakkan
• Detik-detik Pemotor Tewas Tertimpa Truk Molen di Candi Semarang, Kernet: Rem Blong
• Isi Percakapan Afgan Bersama Ashraf Sinclair, Sempat Curhat Empat Mata Soal Masa Depan
• Persijap Jepara Krisis Kiper, Imam Suherman Datangkan Dua Sosok, Bayu Anggara dan Wais Al Qorni
Pada pembangunan tahap pertama seluas 1,5 hektare akan dikerjakan di awal pekerjaan dengan syarat pembangunan TPA sesuai persyaratan yang berlaku.
Hanya saja kali ini dikonsep dekat dari permukiman agar bisa diolah oleh masyarakat.
"Lokasinya satu kilometer dari lingkungan pemukiman. Nantinya TPA itu menggunakan sistem Sanitay Landfill dalam pengolahannya," lanjut Irwin.
Direktur Bank Sampah Kendal, Nunuk Sarah Zenubia mengatakan, pada nantinya pengelolaan sampah dapat dilakukan secara sederhana.
Yakni dengan mengumpulkan sampah oleh anggota PKK, siswa dan petugas tiap kantor pemerintah maupun swasta.
Kata Nunuk, dengan ketelitian dan kesabaran, sampah yang dikumpulkan itu masih bisa digunakan untuk menghasilkan barang-barang dan material yang bermanfaat.
Seperti pupuk tanaman, pakan ikan maupun barang kerajinan dari bungkus makanan.
Apalagi keberadaan bank sampah di Kendal khususnya di wilayah Kaliwungu Selatan telah berkembang pesat dari swadaya menjadi bank sampah pusat.
"Pelatihannya membuat aneka barang bermanfaat dari sampah berbagai macam jenisnya. Kami akan berdayakan masyarakat lingkungan sekitar," jelasnya. (Saiful Ma'sum)
• Berpisah Seusai Lima Tahun Berpasangan, Dedy Bakal Berkomunikasi dengan Yuni Soal Pilkada Sragen
• Video Suami Istri Klaim Bisa Gandakan Uang Rp 47 Juta Jadi Rp 23 Miliar
• Kisah Korban Heli Jatuh di Papua - Sertu Ilham Dimakamkan di Banyumas, Rencana Pernikahan Batal
• PSCS Cilacap Vs Persib Bandung - Jaya Hartono Sudah Ketahui Kelemahan Pasukan Robert Rene Alberts