Human Interest

Kisah Mbah Sumarjo Jualan Herbal Daun Kelor untuk Naik Haji

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kakek Sumarjo (84) menawarkan dagangannya berupa daun kelor herbal di Masjid Raya Baiturrahman Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/2/2020).

Meski sudah sepuh Mbah Marjo masih kuat menaiki 23 anak tangga di masjid itu untuk menunaikan salat wajib berjamaah.

Selesai Salat, dia turun lagi ke lantai satu untuk menggelar lapak dagangannya. Siapa tahu banyak jemaah uang akan membeli teh daun kelor herbal dagangannya.

Dia menggelar dagangan di dekat tangga Masjid, lokasi yang strategis. "Daun Kelor, daun kelor," kata Mbah Marjo lirih. Ada yang beli satu atau dua kotak. Namun ada juga orang memborong 10 kotak teh daun kelor.

"Saya jualan untuk naik haji, insyaallah tiga tahun lagi berangkat," katanya kepada Tribunjateng.com.

Mbah Marjo menuturkan, tiap hari berangkat dari rumah cucunya di Jalan Pandansari 1 Nomor 704 Kelurahan Pandansari Kecamatan Semarang Tengah.

"Saya sampai Masjid pukul 10.00 WIB diantar oleh cucu, nanti pulang pukul 17.00 naik ojek minta dipesankan orang," katanya.

Saat ditemui Tribunjateng kondisi pendengaran Sumarjo sudah berkurang, sehingga ketika berbincang harus mendekatkan ke telinganya. Tidak jarang para pembeli harus bicara keras agar Sumarjo mendengar.

"Sehari saya bawa 60 bungkus, kadang 70 bungkus atau bahkan 80 bungkus, tidak pasti, biasanya selalu habis," jelas kakek yang lancar berbahasa Indonesia ini.

Sumarjo menuturkan hasil jualan dari puluhan bungkus tersebut mampu membawa pulang uang sejumlah Rp 1 juta.

"Saya beli Rp 8.500 perbungkus saya jual Rp 10.000 jadi keuntungan saya Rp 1.500 perbungkus. Setiap keuntungan itu saya tabung buat naik haji," katanya.

Dia mengaku sudah sekitar setahun jualan di lokasi ini. Saat ini tabungan Sumarjo cukup luyaman. Dia mendaftar haji 3 Oktober 2019. Jika tak ada aral melintang Sumarjo akan naik haji pada tahun 2023.

"Saya masih nabung, ingin nyimpan lagi Rp 11 juta buat ke tanah suci," beber pria Kelahiran 17 Agustus 1936 ini.

Sumarjo mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah SWT karena diberikan rezeki yang tidak terduga setiap hari.

"Banyak pembeli yang beli dua bungkus tapi memberi uang lebih, ketika saya mau mengembalikan dia tidak mau," katanya.

Sikap para pembeli itulah yang kadang membuat Sumarjo terenyuh, dia mengatakan tidak bisa membalas apapun.

"Allah yang membalas," kata Kakek asal Parakan Temanggung ini. (Iwan Arifianto)

Berita Terkini