TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Bermula dari membuatkan mainan untuk anak ketiganya, warga Desa Girimulyo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar, Wargito (50) kini menekuni usaha sampingan membuat miniatur bus.
Miniatur bus buatannya banyak diminati orang.
Pembelinya tidak hanya dari sekitar Soloraya dan pulau Jawa saja, tapi juga berasal dari beberapa kota di luar Jawa.
• Cerita Jemaah Asal Indonesia Berhasil Umroh, Tapi Tak Ada Jaminan Boleh ke Madinah
• Polisi Amankan Bra Hitam, Celana Dalam hingga Uang dalam Penggerebekan Prostitusi Online di Sunter
• BREAKING NEWS: Kecelakaan di Tol Jatingaleh Semarang, Truk Tangki Solar Hangus Terbakar
• Tepat Adzan Subuh, Maling HP di Semarang Beraksi, Wajah Pencuri Berjaket Biru Terekam CCTV
Selama sekitar 2 tahun menekuni usaha tersebut, ia telah berhasil membuat seratusan miniatur bus berbagai jenis seperti double decker, minibus, truk dan super high deck.
Ayah tiga anak itu biasa memproduksi miniatur bus di rumahnya yang berada di Jalan Karangpandan-Ngargoyoso Dusun Seledok Desa Girimulyo atau dekat pertigaan menuju ke arah wisata Candi Sukuh.
Usaha membuat miniatur bus yang digelutinya merupakan usaha sampingan, biasanya ia lebih sering mengurusi jasa potong rambut di rumahnya.
Wargito belajar secara otodidak untuk membuat miniatur bus.
Sedangkan untuk mengetahui detail jenis bus, ia kerap memperhatikan bus pariwisata yang kerap melewati kawasan wisata Ngargoyoso.
"Awalnya itu saat anak masih kecil (TK), meminta dibuatkan mainan bus.
Mau beli tidak punya uang, terus inisiatif membuatkan dan ada pikiran untuk memproduksinya," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (29/2/2020).
Ia tidak menyangka, miniatur bus buatannya berbahan triplek yang pertama kali bisa laku seharga Rp 150 ribu.
Pembeli dapat memilih berbagai model miniatur bus yang dipajang di rumahnya.
Selain itu pembeli juga dapat memesan model miniatur bus sesuai keinginan.
Para pembeli miniatur bus, kebanyakan langsung datang ke rumahnya.
Seorang diri Wargito bisa memproduksi sekitar 7-8 miniatur bus dalam satu bulan, namun itu juga tidak tentu tergantung pesanan.
Keuntungan yang didapat dari menjual miniatur bus selama ini digunakannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Pesanan tidak tentu. ya kadang bisa 8 (bus) sebulan, kadang 7," terang Wargito.
Mengingat membuat miniatur bus termasuk usaha sampingan, dalam mengerjakan satu minibus membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari.
Harga miniatur bus buatannya dibandrol mulai harga Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu.
Tergantung detail bus dan tingkat kesulitannya. (Ais).
• AKBP Rudy Cahya : Ekstra Kurikuler di Aliran Sungai Ditunda Dulu, Cuaca di Kebumen Tidak Tentu
• Kisah Imigran di Wisma Husada Semarang : Di Afghanistan Anak Kecil Diculik Harus Ikut Perang
• Di Hari Jadi ke-449 Kabupaten Banyumas, Bupati Achmad Husein Gelar Sayembara Cari Calon Mantu
• Bupati Purbalingga Lihat Jamaah Umroh Asal Indonesia Langsung Dipulangkan saat Sampai di Jeddah