Google Doodle Hari Ini

NH Dini di Google Doodle 29 Februari Hari Ini, Google Memperingati Hari Kelahirannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NH Dini Google Doodle

NH Dini menulis sajak dan prosa berirama dan membacakannya sendiri di RRI Semarang ketika usianya 15 tahun.

Sejak itu ia rajin mengirim sajak-sajak ke siaran nasional di RRI Semarang dalam acara Tunas Mekar.

NH Dini juga menulis untuk majalah Kisah dan Siasat.

Cerpen pertamanya, Pendurhaka, bahkan mendapat kritis positif dari H B Jassin pada tahun 1951.

Novel ditulisnya adalah Hati yang Damai (1961), Pada Sebuah Kapal (1973), La Barka (1975), Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Trans (1985), dan Pertemuan Dua Hati (1986).

Kenangan Lintang

Kematian novelis kelahiran Semarang, Nurhidayah Sri Hardini Siti Nukatin pada Selasa (4/12)  merupakan kabar duka yang mengejutkan banyak pihak.

NH Dini meninggal setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di tol Tembalang, Kota Semarang sekitar pukul 11.00 sepulangnya melakukan terapi akupuntur.

Sempat dilarikan di Rumah Sakit Elizabeth, NH Dini, demikian nama penanya, menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 16.00.

Ia diperabukan di Krematorium Yayasan Sosial Gotong Royong Ambarawa (YSGRA), Kabupaten Semarang pada Rabu (5/12) siang.

Menurut Prisilia Veronika Karnie selaku Staf Operasional Pemakaman dan Krematorium, perabuan dilaksanakan pukul 12.00.

Jenazah disemayamkan di rumah duka, Wisma Lansia Harapan Asri, Banyumanik, Kota Semarang. 

Setelah mobil jenazah yang membawa sastrawan feminis Indonesia tersebut tiba di komplek YSGRA, peti jenazah segera diletakkan di Aula Krematorium.

Banyak pelayat hadir. Mereka ialah kerabat dan keluarga, sahabat, tetangga, hingga penggemar.

Mereka datang atas inisiatif sendiri sebagai bentuk penghormatan terakhir pada mendiang yang wafat di usia 82 tahun.

Halaman
1234

Berita Terkini