TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Minimnya pasokan di sejumlah distributor di Kendal membuat harga gula pasir meroket.
Dari harga normal Rp 12.500 per kilogram, kini pedagang di sejumlah pasar menjual dengan harga Rp 16.500 - Rp 17.000 per kilogram.
Sejumlah pedagang mengaku tak mempunyai stok untuk beberapa minggu ke depan.
• Menteri Nadine Dinyatakan Positif Virus Corona, Jalani Isolasi Secara Mandiri
• Kabar Terbaru Lydia Pratiwi yang Dipenjara Karena Bunuh Kekasih, Jadi Mualaf dan Akan Segera Bebas
• Perwira TNI AD Letda DS Lulusan Akmil Magelang Ajak 3 Pria Berbeda Ngamar di Hotel
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Taufik Meninggal Kecelakaan, Terseret Mobil Hingga 60 Meter
Mereka mengaku tak cukup mendapatkan pasokan dari distributor lantaran pasokan gula pasir kosong.
Tak terkecuali di pabrik Industri Gula Nusantara (IGN) Cepiring yang mengalami kekosongan.
Seperti di Pasar Cepiring, Kendal gula pasir mulai jarang ditemukan.
Pada sejumlah pedagang mengaku hanya bisa menyediakan tidak lebih dari 50 kilogram lantaran menipisnya gula pada tingkat distributor.
Seorang pedagang sembako, Jumiati, mengatakan dirinya hanya bisa menyetok gula pasir tak lebih dari 25 kilogram. Hal itu lantaran jumlah pasokan tempat ia menyetok kehabisan.
Ia hanya bisa menjualkan berapapun yang ia miliki saat ini dengan harapan stok gula kembali tercukupi sebelum ramadhan.
"Dari distributornya di wilayah Weleri jumlah yang tersedia berkurang dan hampir habis.
Ini yang ada saya jual dengan harga Rp 16.500 perkilogram, ini hanya untung Rp 500.
Ada yang Rp 17.000 per kilogram," terangnya, Kamis (12/3/2020) saat ditemui di kiosnya.
Kurangnya pasokan gula juga dirasakan Khasanah (52) pedagang lain di pasar Cepiring.
Katanya, jumlah gula yang tersedia di kiosnya tak lebih dari setengah sak.
Ia jual dengan harga Rp 17.000 per kilogram.