Inilah sebabnya harga gula kini tinggi," terangnya.
Kata Subaedi, tingginya harga gula akinat minimnya stok sudah mulai terasa sejak Januari lalu.
Pada awal Februari, harga gula tembus di angka Rp 13.925, sedangkan akhir Februari hingga awal pertengahan Maret tembus di angka Rp 16.500 - Rp 17.000 per kilogram.
Untuk mensikapi hal tersebut, pihak Disdag Kendal telah berkoordinasi dengan Pemkab Kendal melalui Sekretaris Daerah kepada Bupati Kendal Mirna Annisa dalam sebuah Nota Dinas Nomor 510/593/Disdag perihal Kebutuhan Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting di Kabupaten Kendal.
Dalam nota dinas tersebut, pihaknya telah memonitoring 5 pasar tradisional meliputi Kendal Kota, Weleri, Kaliwungu, Sukorejo dan Boja.
Hasil monitoring dijelaskan bahwa minimnya pasokan gula pasir dikarenakan keterlambatan penghilingan tebu akibat musim kemarau panjang di 2019.
Hingga saat ini pihaknya masih belum bisa melakukan operasi pasar lantaran tak memiliki stok gula pasir.
"Pemerintah telah mengeluarkan ijin impor gula pasir bagi 6 pabrik gula BUMN dan Swasta sebesar 282.630 dalam bentuk Sugar Raw.
Kendal dapat jatah 36.000 ton.
Untuk prosesnya masih berkoordinasi dengan pihak kementerian dengan prediksi akan terealisasi pada 2-3 Minggu ke depan," ujarnya. (Sam)
• Meriahnya Pembukaan HUT ke-473 Kota Semarang, Ini Harapan Hendrar Prihadi
• Di Tengah Wabah Virus Corona, Kadinkes Kabupaten Tegal : Kalau ke Bali Batasi Kontak dengan Turis
• Ada Praktik Pijat Plus-plus Khusus Gay di Kota Semarang, Polisi Amankan Wig hingga Suplemen
• 3 Ranperda Disampaikan di Rapat Paripurna DPRD Banyumas, 1 di Antaranya Masalah Penyakit Masyarakat