Berita Kudus

Pemkab Kudus Masih Buka Pintu untuk Peziarah Meski Puluhan Orang Indonesia Positif Corona

Penulis: raka f pujangga
Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sedikitnya 2.200 santri Qudsiyyah mengikuti ziarah di makam KHR Asnawi selaku Pendiri Nahdlatul Ulama dari Kabupaten Kudus, di komplek makam Menara Kudus, Selasa (18/2/2020)

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Jumlah pasien positif virus Corona yang mencapai 69 orang di Indonesia, tak membuat Pemerintah Kabupaten Kudus membatasi kunjungan para peziarah.

Padahal jumlah kunjungan ziarah untuk dua makam sunan, yakni Sunan Kudus dan Sunan Muria mencapai ribuan orang setiap harinya.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus, HM Hartopo mengatakan, belum akan melakukan pembatasan terhadap wisatawan yang akan berkunjung di Kudus untuk berziarah.

"Kami belum akan membatasi kunjungan wisatawan (ziarah)," ucapnya, saat sosialisasi PHBS di alun-alun simpang tujuh Kabupaten Kudus, Sabtu (14/3/2020) pagi.

Walau demikian, tindakan preventif pun akan ditingkatkan guna menekan penularan virus corona.

‎Pihaknya menginstruksikan penggunaan alat pengecek suhu tubuh atau Thermoscaner di lokasi-lokasi yang ramai pengunjung.

Apabila diketahui memiliki suhu badan diatas 38 derajat, maka prosedur yang berlaku akan diterapkan.

"Kedepannya nanti akan diskrining, namun sementara kami menggencarakan sosialisasi terlebih dahulu," lanjutnya.

‎Selain itu, dia juga menganjurkan pemakaian masker kepada orang yang sedang mengalami gangguan kesehatan, seperti batuk dan flu.

Pemakaian masker sangat dianjurkan bagi warga masyarakat yang ingin keluar ataupun berada di keramaian publik.

"Apabila sedang sakit, jangan lupa untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan," tambahnya.

Kemudian warga masyarakat juga diminta untuk membiasakan cuci tangan usai menjalankan aktifitas luar maupun dalam ruangan.

Sebelum memulai aktifitas, masyarakat juga diimbau untuk mencuci tangannya terlebih dahulu.

"Perilaku cuci tangan ini harus terus dibiasakan dan dilaksanakan supaya aman dan terrhindar dari virus corona, semoga Kudus aman," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesahatan Kabupaten (DKK) Kudus Joko Dwi Putranto mengatakan pihaknya masih kesulitan dengan hal pengadaan termoscaner dengan skala besar karena keterbatasan anggaran.

Halaman
12

Berita Terkini