Menurut Ali, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Polri Peduli Kesehatan. Selain masjid, pihaknya juga membantu warga membersihkan tempat ibadah lain serta tempat-tempat keramaian yang sering dikunjungi warga.
Ia berharap, masyarakat menjaga diri sendiri dari virus Covid-19 serta menjaga kebersihan lingkungannya. "Kami juga berikan sejumlah masker dan handsanitizer agar bisa dipergunakan jamaah," terang Ali.
Pengurus Takmir Masjid Agung Kendal, Ubaidillah, berterima kasih atas kepedulian polisi membersihkan tempat ibadah. Hal tersebut memotivasi ketakmiran agar lebih giat menjaga kebersihan lingkungan.
"Ikhtiar kami, setiap hari karpet masjid dibersihkan. Hari ini (kemarin), kami juga mulai menyediakan handsanitizer," terangnya.
Pihaknya belum membatasi kegiatan bersama di masjid. Hanya, pengurus telah mengumumkan dan meminta jamaah tidak saling berjabat tangan dulu. Sebagai ganti, jamaah dianjurkan bertegur sapa secara lisan guna mencegah penularan corona.
Suhu Tubuh 41 Siswa Langsung Dicek
PETUGAS Puskesmas mengecek suhu tubuh serta kesehatan 41 siswa dan tiga guru SMA PGRI 1 Kendal yang baru pulang dari study tour ke Bali, Senin (16/3). Meski dinyatakan sehat, mereka diminta mengarantina diri secara mandiri selama 14 hari ke depan.
"Alhamdulillah, semua sehat, tidak ada yang sakit sehingga diperbolehkan pulang," ungkap Kepala SMA PGRI 1 Kendal Pujo Dwiharjono seusai kegiatan pemeriksaan.
Dikatakannya, study tour berlangsung lima hari. Meski begitu, selama kegiatan, pihaknya terus membekali siswa terkait pengetahuan serta tata cara pencegahan corona, mulai dari memakai masker, menggunakan handsanitizer, hingga imbauan tak bersentuhan fisik dengan warga maupun turis.
Menurut Pujo, petugas juga mengecek awak dari biro perjalanan yang mengatur perjalanan. Kegiatan pemeriksaan di bawah kendali Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Kendal ini juga dipantau langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal Moh Toha.
"Dinas Kesehatan menyarankan agar semua yang terlibat dalam kegiatan ini juga segera memeriksakan diri jika mengalami sakit. Semua akan tetap dipantau dinas," kata Pujo.
Sementara, upaya mencegah sebaran corona di lingkungan pendidikan juga dilakukn Pondok Pesantren Darul Hikmah Lanji Patebon. Pengasuh ponpes Nur Kholidin mengatakan, pihaknya meliburkan kegiatan pondok maupun sekolah SMP Darul Himah.
"Kami memang tidak mewajibkan santri pulang kampung, hanya mengimbau dan menyampaikan bahwa proses belajar diliburkan. Mereka yang memilih apakah mau pulang atau tetap tinggal di pondok. Yang pulang, kami sediakan grup Whatsapp untuk berkoordinasi terkait belajar daring dan tugas lain," ujarnya.
Menurut Nur, ada sekitar 70-an santri di ponpes tersebut. Sebagian besar santri memang memilih pulang setelah dijemput keluarga namun ada juga yang memilih tetap belajar di ponpes.
Di Demak, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak mulai meliburkan kegiatan belajar mengajar PAUD-SMP mulai hari ini, Selasa (17/3). Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dikbud Demak Eko Pringgo Laksito mengatakan, guru tetap masuk seperti biasa dan diminta memantau anak didiknya.