Ada yang masih berjalan atau joging di taman dan ada yang tetap makan di luar.
Polisi Malaysia awalnya ditugasi untuk menegakkan larangan-larangan yang diberlakukan.
Namun Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaakob menyatakan tentara-tentara Malaysia akan ikut dilibatkan mulai Minggu (22/3/2020) mendatang.
"Kami yakin bahwa dengan bantuan tentara, penegakan yang lebih keras akan bisa dilakukan," ucap Ismail dalam konferensi pers.
"Masih ada banyak orang yang tidak peduli soal perintah dari pemerintah," imbuhnya.
Untuk diketahui, warga Malaysia diperintahkan untuk tetap di rumah selama lockdown atau perintah pengendalian pergerakan (movement control order/MCO) diberlakukan hingga 31 Maret mendatang.
Semua sekolah dan kebanyakan pusat bisnis ditutup sementara.
Warga Malaysia juga dilarang pergi ke luar negeri dan seluruh warga asing dilarang masuk ke negara tersebut.
Selain itu, beberapa taman di Malaysia ditutup dua minggu.
Pihak Balai Kota Kuala Lumpur (DBKL) juga telah memasang pemberitahuan
(*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul BREAKING NEWS, Lockdown di Malaysia, 178 WNI Dideportasi, Ada Isu Tembak di Tempat
• 178 WNI Dideportasi dari Malaysia, KJRI Kuching Pastikan Tak Ada Ancaman Tembak
• Viral Tarif Pemeriksaan Virus Corona di RS Unair hingga Jutaan Rupiah, Ini Penjelasannya
• Selain Misa Diliburkan, Ibadah Sakramen Tobat di Gereja Paroki Bongsari Semarang Juga Diubah
• Satpol PP Karanganyar Jaring Pelajar di Kawasan Wisata, Mengaku Tak Tahu Alasan Diliburkan
• Mahasiswa Asal Solo yang Diduga Menghina Presiden Jokowi Kini Tak Ditahan, Ini Alasan Kapolda Jateng