TRIBUNJATENG.COM - Di tengah wabah virus corona yang melanda berbagai negara di dunia, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un justru melakukan uji coba rudal militer.
Pemimpin Korea Utara itu nekat melakukan unjuk kekuatan rudal terbarunya di saat dunia sedang panik dengan virus corona.
Diketahui, Kim Jong Un memang mengklaim negaranya sama sakali tak terdampak dengan virus corona.
Kim Jong Un telah melakukan sejumlah kebijakan ekstrim untuk melindungi Korea Utara dari wabah tersebut.
• Kekurangan APD, Tim Medis di Toraja Modifikasi Jas Hujan dan Masker, Disinfektan Bikin Sendiri
• Viral Aksi Bajing Loncat Terjebak Dalam Mobil Boks, Pintu Dibuka saat Sampai di Depan Polsek
• Hari Ke-4 Malaysia Lockdown, Warga Masih Padati Pusat Perbelanjaan, Diingatkan Malah Marah
• Ultah Ke-37, BCL Minta Doa untuk Ashraf Sinclair dan Berpesan: Stay at Home Please
• Positif Terinfeksi Virus Corona, Ahli Bedah Senior Asal Bogor Dokter Djoko Judodjoko Meninggal
Dan kini, Korea Utara telah menembakkan dua proyektil yang tampaknya merupakan rudal balistik jarak pendek pada Sabtu pagi (21 /3/2020).
Aktivitas militer Korea Utara itu mendapat tanggapan negatif dari tetangganya, Korea Selatan, seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Korut Tembakkan Rudal di Tengah Wabah Corona, Korsel: Sangat Tidak Pantas'.
Korsel menyebut tindakan Korut tersebut "sangat tidak pantas" mengingat pandemi global virus corona.
Melansir ChannelNewsAsia, rudal tersebut diduga ditembakkan sekitar pukul 06.45 pagi hingga 06.50 pagi waktu setempat ke laut lepas pantai timur semenanjung Korea dari sekitar Sonchon, provinsi Pyongan Utara.
Sonchon merupakan wilayah yang berada di Pyongyang, atau sudut barat laut semenanjung Korea.
Selain menilai kegiatan Korut tersebut kurang pantas di tengah pandemi global virus corona, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) meminta kegiatan tersebut dihentikan.
• Seorang ASN di Bantul DIY Positif Corona, 90 Orang yang Kontak Diminta Isolasi Mandiri
• Istri Dijual Suami Melalui Twitter, Layani 4 Pria Sekaligus di Ranjang, Tarif Perorang Rp 1,5 Juta
• Kisah 37 Tamu Resepsi Pernikahan Terinfeksi Corona, Pasangan Pengantin Diberitahu saat Bulan Madu
"Tindakan militer semacam itu oleh Korea Utara sangat tidak pantas pada saat Covid-19 menyebabkan kesulitan di seluruh dunia," kata JCS.
Peluncuran rudal hari Sabtu ini bukan yang pertama kalinya, sebab sebelumnya telah ada dua insiden di awal bulan ini.
Media pemerintah Korea Utara KCNA juga mengatakan pada hari Sabtu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandu sebuah kompetisi tembakan artileri antara unit gabungan tentara Korea Utara pada hari Jumat.
KCNA juga merilis foto-foto dia menonton dengan perwira militer berpangkat tinggi, semuanya membuka masker.
Diberitakan sebelumnya, Kim Jong Un mengklaim kalau negaranya masih bebas dari wabah virus corona.
Kim Jong Un telah memberlakukan kebijakan ekstrim seperti menembak mati warga China yang melewati perbatasan.
• Korea Utara Akan Tembak Warga China Pelintas Perbatasan untuk Cegah Penyebaran Corona
Bahkan, ia sempat terlihat tidak mengenakan masker saat mengawasi latihan perang di tengah wabah virus corona.
Tidak hanya memutus perbatasan dengan China, Kim Jong Un juga menerapkan aturan ketat bagi diplomat hingga staf internasional.
Mereka menyatakan, terisolasinya mereka dari dunia justru menyelamatkan mereka dari wabah yang telah menjangkiti 204.000 orang di muka Bumi ini.
Lantas, benarkah segala kebijakan Kim Jong Un itu berhasil membuat Korea Utara bebas dari wabah virus corona?
Namun seorang mantan intelijen Amerika Serikat atau CIA, Jung H Pak tidak memercayai klaim yang dibuat oleh Kim Jong Un itu.
"Sangat mustahil bagi Korut jika mereka tidak mempunyai satu pun kasus virus corona," jelas Pak, dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Korea Utara Klaim Nol Kasus Virus Corona, Pakar: Mustahil'.
Mantan intelijen yang kini bekerja di Institut Brookings itu berujar, Kim Jong Un berbohong bahwa dia bisa melindungi rakyatnya dari wabah.
Sebabnya selama bertahun-tahun, sanksi ekonomi yang diterima Pyongyang dia sebut menyulut pelanggaran HAM, kejahatan siber, hingga upaya menentang denuklirisasi.
Pendapat yang sama disuarakan Jenderal Robert Abrams, komandan pasukan AS di Korea Selatan.
Dia yakin virus itu sudah memasuki Korea Utara.
Kepada awak media Jumat pekan lalu (14/3/2020), Abrams mengatakan dasar keyakinannya adalah tidak adanya aktivitas militer dalam beberapa pekan terakhir.
"Yang saya tahu adalah pasukan mereka berada dalam keadaan lockdown selama 30 hari.
Mereka baru-baru ini menggelar latihan," ujar dia.
Kemudian fakta lain yang memperkuat dugaan Abrams adalah pesawat tempur yang dipunyai negara tetangga Korea Selatan tersebut tidak terbang selama 24 hari.(*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kim Jong Un Unjuk Kehebatan Rudal Korea Utara di Tengah Wabah Corona, 700 Pejabat Tinggi Berkumpul
• Anies Baswedan Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Covid-19 di DKI Jakarta Selama 14 Hari
• Pemuda Ini Rekam Karyawati Apotek Sedang Mandi, saat Kepergok Pura-pura Teriak
• Eks Presiden Real Madrid Lorenzo Sanz Meninggal Setelah Dinyatakan Positif Virus Corona