Wabah Virus Corona

Senyum Nenek Rubiyem Mengembang di ILC saat Karni Ilyas Bilang Mau Kasih Uang Biaya Pulang ke Klaten

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Senyum Nenek Rubiyem Mengembang di ILC saat Karni Ilyas Bilang Mau kasih Uang Biaya Pulang ke Klaten

Senyum Nenek Rubiyem Mengembang di ILC saat Karni Ilyas Bilang Mau kasih Uang Biaya Pulang ke Klaten

TRIBUNJATENG.COM - Rubiyem, nenek berumur 70 tahun adalah seorang warga Jakarta dengan kondisi ekonomi yang serba pas-pasan.

Berprofesi sebagai penjual kopi di pinggir jalan, penghasilan wanita yang akrab disapa Mbok Rubiyem itu tidak tentu.

Menyusul datangnya wabah Virus Corona (Covid-19) di Jakarta, penghasilan Mbok Rubiyem turun drastis, bahkan ia terpaksa menetap di rumah saking sepinya pelanggan.

Cerita Driver Ojol di ILC Soal Mbak Semalam yang Pesen Makan, Audiens Langsung Bertepuk Tangan

Viral Plastik Pembungkus Dibuka dan Jenazah PDP Corona Dimandikan Keluarga, Ini Kata Jubir Covid-19

Bukan Jakarta, Presiden Jokowi Beberkan Provinsi Paling Terdampak Virus Corona di Indonesia

Warga Sukoharjo yang Positif Corona Sempat Ikut Outbound di Semarang, Kini Sukoharjo Berstatus KLB

Penjual kopi Mbok Rubiyem, di acara ILC, Selasa (24/3/2020) (Youtube Indonesia Lawyers Club)

Pada acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (24/3/2020) malam, Mbok Rubiyem menceritakan kehidupannya sebagai penjaja kopi di tengah Covid-19 yang menghantam Jakarta.

Awalnya Mbok Rubiyem bercerita bahwa ia sehari-hari berjualan di dekat Lembaga Pemasyarakatan Cipinang.

Pasca datangnya wabah Covid-19, Mbok Rubiyem paling banyak hanya bisa meraup Rp 50 ribu.

"Sehari paling serenceng Pak, sepi," katanya.

"Dulu kalau ramai hampir dua renceng, tiga renceng."

"Sehari sekarang sepi Pak, paling Rp 50, kalau ramai kemarin Rp 100."

"Sepi Pak sekarang," cerita Mbok Rubiyem.

Ia bercerita sehari-hari dirinya menggunakan gerobak yang ia dorong dari kontrakannya, ke tempat dirinya berjualan.

Mbok Rubiyem yang sudah lanjut usia, hanya tinggal sendiri di sebuah kontrakan yang terletak dekat LP Cipinang.

"Kontrakan sebulan Rp 400 ribu," kata Nenek asal Klaten tersebut.

Di usia yang sudah tidak lagi muda, Mbok Rubiyem mengaku pendapatannya sangat mepet untuk makan sehari-hari.

"Bisa enggak untuk makan itu tiap hari?" tanya Presiden ILC Karni Ilyas.

"Dikit-dikit bisa," jawab Mbok Rubiyem.

Mbok Rubiyem bercerita di kampungnya di Klaten, ia memiliki empat orang anak, dan ibundanya yang masih hidup hingga saat ini.

"Kenapa Ibu enggak di kampung?" tanya Karni Ilyas.

Keberadaannya di Jakarta, diakui Mbok Rubiyem ia lakukan demi mengirim sebagian penghasilannya untuk keluarga di kampung, meskipun sangat mepet untuk konsumsinya sendiri.

"Ibu saya di kampung, ibu saya umurnya sudah 100, jadi saya pendak (setiap) bulan ngirimin," kata Mbok Rubiyem.

"Apa yang Ibu harapkan dari pemerintah?," tanya Karni Ilyas.

Suasana lengang di Jalan Sudirman Jakarta, Senin (23/3/2020). Pemprov DKI Jakarta mengumumkan tanggap darurat virus corona (Covid-19) sejak 23 Maret 2020 hingga 14 hari ke depan dan menghimbau pekerja bekerja dari rumah. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN) 

Mbok Rubiyem kini mengaku ingin pulang kampung lantaran dagangannya sepi pembeli, setelah orang-orang dianjurkan pemerintah untuk beraktivitas di rumah.

"Saya mau pulang kampung, di sini sepi Pak, sudah dua minggu saya enggak dagang, di rumah aja," katanya.

"Ada ongkos untuk pulang kampung enggak?," balas Karni Ilyas.

"Enggak ada Pak," jawab Mbok Rubiyem.

Mbok Rubiyem bercerita untuk pulang kampung dirinya memerlukan uang sebesar Rp 500 ribu.

Mendengar kisah perjuangan Mbok Rubiyem, Karni Ilyas memutuskan untuk memberikan wanita renta itu ongkos untuk pulang ke Klaten.

"Yasudah nanti dikasih ongkos Ibu pulang kampung," kata Karni Ilyas.

Mendengar hal tersebut, Mbok Rubiyem tersenyum dan menyampaikan terima kasihnya kepada Karni Ilyas.

"Tapi Ibu sehat ya," tambah Karni Ilyas.

"Alhamdullilah," jawab Mbok Rubiyem sembari tersenyum.

 Sebelumnya diberitakan, total kasus positif Covid-19 di Indonesia kini telah mencapai angka 686 kasus.

Juru bicara pemerintah untuk kasus Covid-19, Achmad Yurianto, menyampaikan ada penambahan kasus sebesar 107 orang.

"Berdasarkan data hingga pukul 12.00 WIB, ada 107 kasus baru pasien positif Covid-19. Sehingga total ada 686 kasus pasien positif hingga hari ini," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa (24/3/2020).

Total 30 pasien telah dinyatakan sembuh, dan 55 di antaranya dikonfirmasi telah meninggal dunia.

Viral Plastik Pembungkus Dibuka dan Jenazah PDP Corona Dimandikan Keluarga, Ini Kata Jubir Covid-19

Cerita Driver Ojol di ILC Soal Mbak Semalam yang Pesen Makan, Audiens Langsung Bertepuk Tangan

Daftar 50 Negara dengan Kasus Positif Corona Terbanyak, Total Terinfeksi di Dunia Tembus 422.000

Bingung Bayar Kredit? Jangan Khawatir, Presiden Jokowi Tangguhkan Cicilan 1 Tahun, Ini Syaratnya

Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal: 

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Nenek Rubiyem Curhat Jual Kopi saat Virus Corona, Karni Ilyas: Nanti Dikasih Ongkos Pulang Kampung

Berita Terkini