182 Orang di Masjid Kebon Jeruk Belum Bisa Dibawa Ke RS Darurat Wisma Atlet
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sebanyak 39 jemaah Masjid Jammi di Taman Sari, Kebon Jeruk Jakarta yang pernah kontak dengan tiga orang jemaah positif virus corona dipindahkan ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.
Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi mengatakan, pemindahan 39 jemaah yang kini berstatus orang dalam pemantauan (ODP) tersebut berlangsung sekitar pukul 19.15 WIB, Sabtu (28/3/2020).
"Jadi tadi malam yang 39 itu kita kirimkan ke RS darurat Wisma Atlet Kemayoran," ujar dia saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (29/3/2020).
• Update Virus Corona di Banyumas 29 Maret: Jumlah ODP Mencapai 1.102 Orang, PDP Tambah 8 Orang
• Gunung Merapi Erupsi Lagi Tadi Malam Pukul 00.15 WIB, Sudah 5 Kali Dalam 3 Hari Ini
Rustam mengatakan, 39 orang yang dipindahkan berstatus ODP karena pernah bersinggungan dengan tiga orang yang berstatus positif Covid-19 di Masjid Jami Kebon Jeruk tersebut.
"Jadi ini kan orang-orang yang ODP karena berinteraksi dan bersinggungan dengan yang positif," ujar dia.
Pemindahan tersebut, lanjut Rustam, juga dikarenakan masjid sebagai tempat isolasi sangat tidak memadai.
"Makanya kita upayakan kita mau bawa dan kita kirimkan ke RS darurat (Wisma Atlet) di Kemayoran," ujar dia.
Setelah proses pemindahan tersebut, Rustam mengatakan, masih ada ratusan jemaah yang belum bisa dipindahkan.
"Sisanya masih ada 182 ya," ujar dia.
Adapun sebelumnya, Camat Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Risan Mustar mengonfirmasi bahwa ratusan jemaah diisolasi di Masjid Jami Kebon Jeruk Jakarta Barat di kelurahan Maphar.
Mereka diisolasi setelah tiga orang jemaah terinfeksi Covid-19.
"Hasilnya tiga orang (terkonfirmasi) dari hasil pemeriksaan di Masjid Jammi Kebon Jeruk," ucap Risan saat dihubungi, Jumat (27/3/2020) malam.
Isolasi di Wisma Atlet Kemayoran
DIberitakan sebelumnya, sejumlah 208 jemaah yang diisolasi di Masjid Kebon Jeruk, Jakarta Barat, akan dibawa ke Rumah Sakit Darurat Virus Corona atau Covid-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Mereka akan menjalani isolasi di Wisma Atlet Kemayoran, mulai Sabtu (28/3/2020) tadi malam.
• Tadi Malam, 208 Orang Jemaah Masjid di Kebon Jeruk Dibawa ke RS Darurat Wisma Atlet
• Pulang dari Merantau Dijenguk Warga, Ternyata Positif Corona, Satu Dusun di Purbalingga Lockdown
• Raffi Ahmad Jual Mobil Mini Copeer Moris Untuk Bantu Penanganan Virus Corona
• Setelah Buka Plastik dan Mandikan Jenazah PDP Corona, Kini Satu Keluarga Jalani Karantina
Hal itu disampaikan Kasdam Jaya sekaligus sebagai Wakil Kogasgabpad Konfirmasi, Brigjen TNI Muhammad Saleh, dalam keterangan tertulisnya kepada Wartawan.
"Info yang diterima dari Pemkot Jakbar, pasien seluruhnya ada 208 orang, terdiri dari 106 WNI dan 102 WNA," katanya.
"Rencana malam ini akan datang pasien dari Jamaah Tabligh yang sebelumnya diisolasi di masjid Kebon Jeruk, Jakbar (Jakarta Barat)," sambungnya.
Namun, kata Saleh, 5 dari 102 Warga Negara Asing (WNA) tersebut langsung kembali ke negaranya, Palestina.
"Lima WNA dari Palestina akan segera kembali ke negaranya," ucap Saleh.
"Sehingga yang dirujuk ke RSD sebanyak 203 pasien," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Camat Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Risan Mustar mengonfirmasi bahwa ada sekitar 170 orang jamaah diisolasi di salah satu masjid di kelurahan Maphar.
Mereka diisolasi setelah tiga orang jamaah terinfeksi Covid-19.
"Hasilnya tiga orang (terkonfirmasi) dari hasil pemeriksaan di Masjid Jammi Kebon Jeruk," ucap Risan saat dihubungi, Jumat (27/3/2020) malam.
Berdasarkan data yang diterima Risan, setidaknya ada 78 warga negara asing dan 100 warga negara Indonesia yang diisolasi.
Mereka akan diisolasi selama 14 hari sejak Kamis (26/3/2020).
Menyikapi hal tersebut, Risan mengimbau agar warga sekitar berhati-hati dan tetap mengikuti anjuran pemerintah agar tidak keluar rumah.
Di sisi lain, Camat Tamansari juga meminta bantuan kepada Dinas Sosial Jakarta Barat untuk menyediakan makanan bagi para jamaah yang diisolasi.
Sebab, para jemaah tidak diperbolehkan keluar komplek Masjid selama masa karantina.
Melalui surat, Risan meminta bantuan Dinsos untuk menyediakan makanan cepat saji pada pagi, siang, dan sore.
"Dalam rangka mendukung pelaksanaan karantina dimaksud dengan ini kami mohon bantuan makan siap saji untuk pagi, siang, dan sore selama 14 Hari terhitung hari ini Kamis 26 Maret 2020," demikian isi surat tersebut.
Situasi terkini, Risan mengatakan, sekitar lokasi sudah dijaga oleh pihak keamanan setempat.
Satu Peserta Ijtima Jamaah Tabligh di Kaltim Positif Corona
Sementara itu, jumlah pasien positif corona atau covid-19 di Kalimantan Timur ( Kaltim) bertambah jadi 6 orang.
Salah satunya adalah seorang setelah mengikuti kegiatan Ijtima jamaah tabligh di Gowa, Sulawesi Selatan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) Andi M Ishak, mengungkapkan penambahan 6 orang positif covid-19, semuanya di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Bpn 7 (49), merupakan tracing kontak, merupakan suami dari Bpn 2 yang sama-sama melakukan perjalanan ke Jepang. Dan Bpn 8 (17) merupakan anak dari Bpn 2 dan Bpn 7," kata Andi M Ishak.
Bpn 9 (50) merupakan tracing kontak dengan klaster pertemuan nasional sidang sinode yang merupakan salah satu peserta dari pertemuan tersebut.
Bpn 10 pasien merupakan warga Banjarmasin Kalimantan Selatan, yang mengikuti kegiatan ijtima jamaah tabligh di Gowa, Sulawesi Selatan yang rencananya dilaksanakan tanggal 19 sampai 22 Maret.
"Tetapi belum mulai sudah dibubarkan, jadi belum sempat terlaksana," katanya.
Ketika pulang, ia melewati Kota Balikpapan dan diperiksa di sana dia mengalami sakit dengan gejala keluhan demam dan batuk.
Langsung dilakukan pemeriksaan di RS Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan dan hasilnya positif.
Sedangkan Bpn 11 pasien merupakan tracing kontak dari hasil pertemuan klaster sidang sinode di Bogor, melakukan pertemuan dengan orang salah satu dari klaster yang ada di Kota Balikpapan.
"Dan bertemu dengan salah satu dari 14 orang yang dikarantina di Balikpapan," ujarnya.
Kemudian tracing 12 pasien merupakan tracing kontak hasil pertemuan sidang sinode di Bogor yang merupakan suami dari Bpn 11.
"Dengan penambahan pasien positif sebanyak 6 orang itu jadi total semuanya ada 17 kasus hari ini," terang Andi.
Adapun untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga mengalami peningkatan sebanyak 11 orang.
Penambahan 11 orang itu, 6 orang di Balikpapan dan 5 orang di Kutai Timur.
Sehingga total PDP pada kemarin berjumlah 81 orang.
"Negatif juga ada penambahan 7 orang hari ini, ada Berau, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Paser, dan Samarinda sehingga total negatif itu ada 39 orang," ucapnya.
Untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) juga mengalami peningkatan sebanyak 106 orang.
Per kabupaten kota ada penambahan sebanyak 106 orang ODP.
Kemudian selesai pemantauan ada 705 orang, dan yang masih dalam proses pemantauan ada 1.634.
"Terbesar masih ada di Kota Balikpapan, Kutai Kartanegara dan juga Kutai Timur," ucapnya.(Tribunkaltim.co)
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "39 ODP yang Diisolasi di Masjid Taman Sari Dipindahkan ke Wisma Atlet"