Berita Regional

Jenazah ODP dari Jakarta Telantar 7 Jam di Depan Puskesmas Tasikmalaya

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah warga Jakarta yang sempat terlantar di Puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya dibawa ke ruang kamar mayat RSUD Soekardjo Tasikmalaya sampai akhirnya dimakamkan oleh pihak keluarga di kampung halamannya, Selasa (31/3/2020)

TRIBUNJATENG.COM, TASIKMALAYA - Miris, peristiwa jenazah jenazah seorang pria terlantar hampir sekira 7 jam di depan Puskesmas Tamansari, Kota Tasikmalaya pada Selasa (31/3/2020) dini hari.

Jenazah tersebut dibawa oleh keluarganya dari zona merah corona Jakarta ke kampung halamannya untuk dimakamkan di Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya pada Selasa (31/3/2020).

Namun setibanya di Kota Tasikmalaya, jenazah tersebut justru terlantar.

Hal itu lantaran petugas medis baru masuk kerja pada pagi harinya.

Telkomsel Bebaskan Kuota Data untuk Akses Situs Resmi Corona atau COVID-19 Indonesia

Kapan Wabah Corona Berakhir? Ini Prediksi Para Pakar Statistika UGM Yogyakarta

Update Corona 1 April 2020: Di Italia Dalam 4 Jam 837 Orang Meninggal, Total di Dunia 854.608 Kasus

Rabu hari Ini Ada Potensi Hujan di Sejumlah Wilayah di Jateng, Cek Prakiraan Cuacanya dari BMKG

Hingga akhirnya berbekal informasi dari pegawai Puskesmas, tim medis berpakaian alat pelindung diri (APD) datang.

Lalu membantu mengevakuasi jenazah untuk pemakaman di sekitar lingkungan keluarganya pada Selasa (31/3/2020) siang.

"Betul, kemarin ada informasi ada jenazah yang meninggal dari zona merah Jakarta."

"Keluarganya langsung membawa jenazah itu ke Kota Tasikmalaya tanpa protokol kesehatan karena ketidaktahuannya."

"Jenazah diletakkan di depan Puskesmas. Maksud keluarganya ingin diperiksa ke Puskesmas sebelum dikuburkan," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, Uus Supangat.

Seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (1/4/2020), Uus menambahkan, anggota keluarganya yang membawa jenazah mulai dari Jakarta ke depan Puskesmas Tamansari memang tanpa APD.

Telah disampaikan, mereka semua termasuk jenazah adalah berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Sampai saat ini, pihaknya belum mengetahui apakah jenazah itu positif atau negatif corona.

Namun sebagai langkah waspada, jenazah itu diperlakukan sesuai SOP corona karena berasal dari zona merah.

"Karena jenazah berasal dari zona merah, jadi kepada keluarganya yang membawa jenazah ke Tasikmalaya tanpa APD."

"Kami sementara sampaikan bahwa statusnya ODP," tambah dia.

Halaman
12

Berita Terkini