Terlebih menurut dia, anaknya yang pernah merawatnya selama lima hari, sempat sakit dan berada di pelukannya.
Kemudian, sebelum dia dinyatakan positif, anaknya itu sudah pulang ke Jakarta dan sempat bergaul dengan adiknya.
Itu yang membuat mentalnya turun.
Belum lagi ditambah istri dan teman-teman di Bantul yang sempat berinteraksi dengannya.
"Alhamdulillah, setelah mereka semua melewati masa isolasi. Kemudian mengetahui, hasil swab istri saya negatif, barulah mental saya naik," ucap Zuhandi.
Menurut dia, mental memilIki peran yang sangat penting dalam proses kesembuhan dirinya.
Setelah sembuh, Zuhandi berpesan kepada masyarakat agar mematuhi apa yang menjadi imbauan Pemerintah.
Menurut dia, sebisa mungkin agar tetap di rumah.
Meminimalkan kegiatan di luar rumah. Karena berdasarkan pengalaman, ia tidak tahu kapan dan dimana dirinya terpapar virus Corona.
• Orangtua Tunggu Lama di Gerbang Sekolah, Ternyata Anaknya Dibunuh dan Diperkosa Pembina Pramuka
• Oknum Pembina Pramuka Pemerkosa dan Pembunuh SIswi SMP: Saya Suka Sama Dia
Perjalanan Jakarta
Zuhandi menceritakan, tanggal 28 Februari dia dari Bantul pulang ke Jakarta.
Sesampainya di Jakarta seusai magrib.
Dia menjalankan salat maghrib di Bandara.
Setelahnya, baru pulang ke rumah.
Keesokan harinya, tanggal 29 Februari, Zuhandi bersama tiga orang temannya pergi ke Bandung.