TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sempat mengalami lonjakan drastis, jumlah pemudik yang masuk ke Jawa Tengah berangsur menurun signifikan.
Data di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, lonjakan pemudik ke Jateng tertinggi terjadi pada pekan terakhir Maret.
Terutama, pada 31 Maret yakni mencapai 131.977 pemudik.
Meskipun demikian, ada penurunan arus mudik 'prematur' ke Jateng akhir-akhir ini.
Hal itu disampaikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dalam keterangan tertulis, Jumat (10/4/2020).
• Tangisan Lepas Glenn Fredly, Mutia Ayu : “Please, Jangan Tinggalin Aku, Aura Kasih Tak Mampu Bicara
• Promo Indomaret Pekan Ini 8-14 April 2020, Produk Susu hingga Aneka Snack, Cek di Sini Daftarnya
• Promo Alfamart Akhir Pekan 9-12 April 2020, Minyak Goreng hingga Biskuit, Ini Daftar Lengkapnya
• MotoGP 2020 Terancam Dibatalkan Jika Corona Tak Kunjung Reda, Ini Pernyataan Resmi Dorna Sports
"Syukur alhamdulilah jumlah pemudik semakin menurun. Saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat yang masih bertahan, tidak pulang kampung," kata Ganjar.
Ia mengatakan penurunan jumlah pemudik terlihat pada 1 April 2020 kemarin. Setelah itu berjalan fluktuatif hingga benar-benar turun drastis.
Terhitung 27 Maret, jumlah pemudik mencapai 20.500 perhari dan menurun pada 28 Maret menjadi 12.717 orang.
Namun, fluktuasi perpindahan warga itu terjadi pada 29 Maret. Lonjakan mulai terjadi dengan masuknya 18.941 pemudik.
Meningkat sangat signifikan pada 30-31 Maret yakni dengan jumlah pemudik sebanyak 72.429 dan 131.977 orang.
Baru pada 1 April penurunan terjadi. Dalam satu hari itu ada sebanyak 20.005 pemudik. Makin menurun pada 2 April ada 15.919 pemudik.
Lonjakan terjadi lagi pada 3 April dengan masuknya 87.378 pemudik, pada 4 April turun jadi 26.919 dan naik lagi pada 5 April jadi 38.098 orang.
Baru pada 6 April jumlah pemudik benar-benar turun drastis dengan hanya 6.361 pemudik dan 7 April hanya 4.636 pemudik yang masuk ke provinsi ini.
"Sampai hari ini kalau dilihat persentase, terjadi penurunan. Maka saya berterimakasih betul masyarakat sudah menaati ketentuan ini. Sudah banyak yang menyampaikan, bahwa tetap bertahan dan tidak mudik dengan berbagai alasan," katanya.
Secara kumulatif, sudah ada 489.700 warga Jateng yang pulang dan telah berada di kampung halaman.