Berita Viral

Viral Cerita Pasien Positif Corona Huni Karantina Wisma Atlet: Kami Saling Menyemangati

Penulis: Adelia Sari
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Wisma Atlet Kemayoran, rumah sakit darurat dan tempat karantina pasien Covid-19 di Jakarta.

TRIBUNJATENG.COM - Seorang pasien positif Covid-19 bernama Juno membagikan kondisi Wisma Atlet Kemayoran Jakarta yang menjadi tempatnya dikarantina.

Cerita tersebut ia bagikan dalam bentuk thread di twitter pribadinya @jtuvanyx.

Dalam unggahannya ia menuliskan:

"Wisma Atlet Kemayoran:

The corridor
The bed
The wardrobe
The panci elektrik"

Dilihat Tribunjateng.com, unggahan itu juga dilengkapi foto detail kondisi kamar serta lobi.

Ganjar Terima Usulan Wali Kota Semarang Soal PSBB: Jika Diterapkan Demak dan Kendal Menyesuaikan

Anak Nia Ramadhani Selalu Mengadu ke Kakeknya Setiap Kena Marah, Ardi Bakrie Sebal

Media Asing Soroti Larangan Mudik di Indonesia di Tengah Pandemi Virus Corona

Teringat Pesan Kartini, Ahok: Percayalah Bahwa Masa Sulit Ini Akan Segera Berlalu

Perlu diketahui, Wisma Atlet Kemayoran merupakan rumah sakit darurat Covid-19.

Hingga Selasa (21/4/2020), ada 669 orang yang dirawat di rumah sakit tersebut.

Masing-masing 383 pria dan 286 wanita.

Tidak semua pasien positif corona, ada juga pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP).

Ada 548 orang  terkonfirmasi positif Covid-19, sedangkan PDP berjumlah 107 orang dan ODP 14 orang.

Juno menyatakan pertama kali masuk ke tempat ini pada Jumat (17/4/2020) malam.

"Aku masuk ke Wisma Atlet hari Jumat. Jadi aku ke sini datang sendiri, cuma bermodal surat hasil swab positif. Kebetulan aku pernah diopname di RS swasta di Jaksel. Jadi sudah punya dokumen pemeriksaan lengkap. Dan aku masih bergejala, gejalanya batuk. Kemudian dianjurkan untuk isolasi di sini," jelas Juno yang dihubungi Tribunjateng.com, Senin (20/4/2020).

Juno menempati kamar di lantai 20 yang dikhususkan untuk pasien yang sudah stabil.

Jumlah pasien satu lantai ini kurang lebih 50 orang.

Di kamarnya terdapat fasilitas berupa dua tempat tidur, satu AC, lemari, dan meja kecil.

"Kalau kamarku, masih aku sendiri (yang menempati). Satu unit ada dua kamar, kamar kecil dan besar. Kamar besar ada dua bed. Ada kamar mandi, ruang depan, ada ruang outdoor untuk cuci piring dan jemur baju, kemudian satu lantai ada grup. Kalau kamar lain aku nggak tahu apakah diisi satu atau dua," lanjutnya.

Pasien yang dirawat di tempat ini harus mandiri.

Mereka mencuci baju sendiri, jemur sendiri, dan membersihkan kamar sendiri.

Bahkan saat pertama kali datang, Juno harus membersihkan kamarnya sendiri.

Namun, pengelola sudah menyediakan alat kebersihan seperti sapu dan pel.

Soal pelayanan, Juno menceritakan tenaga medis yang menangani sangat baik.

Mereka rutin berkeliling dengan sistem shifting dan rolling.

Kunjungan dokter tidak terlalu sering karena dokter lebih banyak mengunjungi pasien yang dirawat di ruang ICU yang ada di lantai dua.

Kebanyakan dokter dan perawat berasal dari TNI, kepolisian, dan IDI.

"Pelayanan kalau dari perawat so far bagus banget. Tadi aku juga baru selesai senam pagi. Senamnya itu diiniasiasi sama perawatnya. Ternyata dia juga jadi instrukturnya, kita benar-benar apresiasi. Dia mau peduli sama kita. Dia manggilin yang lain, 'Bapak ibu jam setengah 7 ada senam.' Dia maksimal sih kalo kita lihat," papar Juno.

Bahkan para pasien dibuatkan grup WA oleh perawat untuk saling komunikasi.

Pasien yang membutuhkan bantuan atau kebutuhan lain bisa berkomunikasi lewat grup.

Melalui grup ini, pasien pun bisa menyemangati satu sama lain.

"Ada satu bapak-bapak yang suka ngebanyol, apa-apa bilang atas nama bangsa Indonesia, ngingetin buat makan, berjemur pasti ada kata atas nama bangsa Indonesia. Nah itu juga bikin kita senyum-senyum," lanjutnya.

Makanan yang diberikan teratur tiga kali dalam sehari dengan gizi yang seimbang.

Mulai dari nasi kotak yang terdiri atas 3 macam lauk, sayur, nasi dan buah.

Ada juga roti, biskuit, dan air mineral.

Ia juga diberikan sejumlah obat selama perawatan.

"Aku dikasih hydroxychloroquine, kemudian ada antibiotik dan anti virus, obat lambung, obat batuk, dan vitamin," ungkapnya.

Bagi yang ingin membeli obat atau makanan dari luar, pasien bisa menggunakan layanan ojek online.

Driver yang membelikan pesanan hanya bisa mengantar sampai lobi.

Barang atau makanan tersebut diletakkan ke atas troli.

Jika sudah penuh akan diantar perawat ke pada pasien.

Pengelola juga menyediakan fasilitas wifi sehingga pasien bisa menggunakannya untuk mengakses hiburan di smartphone.

"Saya baru tiga hari jadi belum bosan ya, soalnya ada ada smartphone dan wifi jadi bisa Twitter-an dan akses hiburan lain," jelas Juno.

Dalam unggahannya, Juno mengajak semua masyarakat untuk memberikan apresiasi kepada tenaga medis dan juga cleaning service yang ikut terlibat dalam merawat pasien Covid-19.

"Ayo dong semua kita kasih apresiasi yg setinggi2nya untuk para dokter/ners/petugas lab/dan petugas medis lainnya termasuk cleaning service spy kalo ada yg baca thread ini bisa semangat .
Krn mereka mmg luar biasa," tulis Juno.

Unggahan Juno pun banyak mendapat respons positif dari warganet.

Mereka menuliskan semangat dan doa kepada Juno di kolom balas.

Hingga Rabu pagi ini, unggahan Juno disukai hampir 25 ribuan kali dan di-retweet 15 ribuan kali. (Lex)

Viral Penampakan Sosok Aneh di Video Tarian TikTok, Netizen Jadi Heboh

Viral Balasan Ridwan Kamil Menohok Netizen yang Soroti Kondisi Negara Tidak Baik-baik Saja

Viral Unboxing Kasur Spring Bed Harga Murah, Ketika Dibongkar Isinya Bikin Murka

20 Ucapan Selamat Puasa Ramadhan 2020/1441 H untuk WA WhatsApp, Instagram dan Facebook

Berita Terkini