TRIBUNJATENG.COM, PATI – Widi Antono, pasien positif corona asal Kabupaten Pati dinyatakan sembuh setelah hampir satu bulan menjalani perawatan di RSUD dr Moewardi Surakarta.
Widi merupakan dokter bedah yang pada Maret lalu menangani Almarhum Imam Suroso ketika menjalani operasi mata ikan di sebuah rumah sakit swasta di Pati.
Tak lama setelah menjalani operasi tersebut, Imam Suroso yang merupakan anggota DPR RI menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona di RSUP Kariadi Semarang.
• Bayinya Masih Pakai Pampers dan Pakaian saat Dimakamkan, La Nguna: Itu Terus Membayangi Saya
• Achmad Purnomo Mundur Bersaing dengan Gibran, Alasanya Dinilai Pengamat Terlalu Klise
• Dulu Ditertawakan, Ucapan Ashraf Sinclair soal Virus Corona Terbukti Benar, Covid-19 Bukan Lelucon
• Banting Harga, Diskon Besar-besaran Fortuner Tembus Rp 100 Juta, Innova Rp 70 Juta
Akhirnya, pada 27 Maret 2020, Imam meninggal dunia.
Diketahui kemudian, hasil labnya positif Covid-19.
Kabar kesembuhan dr Widi Antono disampaikan Bupati Pati Haryanto dalam konferensi pers di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat (24/4/2020).
Didampingi Wakil Bupati Pati Saiful Arifin, Sekda Suharyono, dan perwakilan dinas Kesehatan, pihaknya juga berkomunikasi via panggilan video dengan Widi.
“Kita selama ini sering dihebohkan dengan berita tidak menyenangkan mengenai beliau (bahkan pernah diisukan meninggal dunia-red.).
Tapi hari ini kita bisa tatap muka melalui telekonferensi,” ucap Haryanto.
Ia mengatakan, setelah Alm Imam Suroso menjadi PDP, dr Widi sempat karantina mandiri selama 14 hari.
Kemudian ia dirawat di RSUD Soewondo Pati selama dua hari, lalu dirujuk ke RSUD Moewardi Surakarta.
“Kemarin dari hasil lab terakhir sudah dinyatakan negatif (Covid-19).
Saat ini beliau beristirahat di rumah untuk memulihkan kondisi,” ungkap dia.
Melalui panggilan video, Widi mengatakan, satu di antara kunci kesembuhannya adalah mempertahankan optimisme dan semangat untuk sembuh.
“Bila kita selalu semangat, imunitas tubuh kita akan meningkat,” ujar dia.
Widi berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan moril pada dirinya selama menjalani perawatan.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh dokter dan tenaga medis lainnya yang menurutnya telah melayaninya dengan sangat baik.
Ia menyebut, selama menjalani perawatan di rumah sakit, dirinya tidak membuka media sosial sama sekali.
Hal ini demi menghindari berita-berita yang bisa memberi pengaruh buruk pada kondisi psikisnya.
“Saya lebih sering mengaji, mendengar tausiah, serta menerima motivasi dari teman-teman dan keluarga,” tutur Widi.
Kepada pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan, ia mengajak mereka untuk mempertahankan optimisme.
“Tetap semangat.
Jangan berkecil hati.
Percaya pada kebesaran Allah.
Semangat untuk bisa sembuh,” tandas dia. (Mazka Hauzan Naufal)
• Wali Kota Salatiga Keluarkan Surat Edaran, Tak Ada Salat Tarawih dan Idul Fitri 2020
• Hujan Disertai Angin Kencang, Pohon Sengon Tumbang Timpa 2 Rumah di Pekalongan
• Mahasiswa FTEK UKSW Salatiga Ciptakan Alat Cuci Tangan Otomatis
• 50 KK di 2 Desa di Kabupaten Tegal Dapat Bantuan Beras Gratis dari Program Operasi Pangan ACT