TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG - Pemkot Bandung berencana menghentikan Pelaksanaan Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa, (5/5/2020).
Dari hasil evaluasi yang dilakukan selama penerapan PSBB berlangsung, Wali Kota Bandung Oded M Danial menilai cukup berhasil menekan penyebaran virus corona.
"Dari tanggal 22 April 2020 sampai hari ini menunjukan angkanya semakin landai," kata Oded, Senin (4/5/2020).
• Mulai Besok, PSBB Bandung Akan Dihentikan Padahal Jumlah Pasien Positif Corona Meningkat 80 Orang
• Takmir Masjid Agung Demak Hentikan Layanan Ibadah, Tak Ada Sholat Jumat dan Tarawih Berjamaah
• BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hujan Lebat Angin Kencang dan Petir 2 Hari ke Depan
• VIRAL! Rumah Mewah Terima Bantuan PKH di Brebes, Pemilik: Bangun Rumah Pakai Iuran Keluarga
Dengan capaian itu, pihaknya memastikan tidak akan melakukan perpanjangan PSBB di daerahnya.
"Insya Allah PSBB Kota Bandung kita tutup tanggal 5 Mei 2020 besok," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, sejak 30 April 2020 hingga hari ini, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) cenderung melambat, yakni dikisaran 604 hingga 647 orang.
Sedangkan untuk jumlah pasien positif corona, dari angka 29 orang pada 30 April 2020, hanya bertambah 6 orang, sehingga menjadi 35 pasien.
"Yang meninggal juga masih landai di angka 32.
Padahal sebelumnya (sebelum PSBB) yang meninggal bisa 4 orang setiap hari," kata Oded.
Meski PSBB berakhir, namun pihaknya memastikan Perwali Nomor 14 Tahun 2020 tetap berjalan.
"Perwal PSBB masih tetap berjalan.
Teknis-teknis di lapangan nanti kita evaluasi lagi," kata Oded.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku sangat mengapresiasi kepala daerah yang kompak dalam upaya menanggulangi Covid-19.
Terkait dengan penerapan PSBB, pihaknya mengatakan akan memperluas pelaksanaan di daerah lainnya di Jawa Barat.
Terlebih, saat ini sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan.
Data Kadinkes
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita menegaskan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tak ada penurunan kasus Covid- 19 secara signifikan, namun kenaikannya tidak terlalu melonjak.
Rita mengatakan, kasus Covid-19 di Kota Bandung per 3 Mei 2020, PDP 647 orang, sudah selesai diawasi 363 orang dan sudah ditindaklanjuti dengan tes swab hasilnya negatif. Sehingga yang masih diawasi sebanyak 284 orang.
"Saat ini kasus positif sebanyak 235 orang, sembuh 22 orang, 181 dirawat, 32 meninggal, " ujar Rita di Balai Kota, Senin (4/5/2020).
Sementara ODP sebanyak 3.381 orang, sudah selesai 3.050 orang, dan masih dalam pemantauan 331 orang.
"Kami melakukan tes secara massif, tindaklanjuti dengan tes swab hari Sabtu-Minggu. Hasilnya sebanyak 5.457 orang dites dengan hasil positif 390 orang, lalu dari hasil positif ditinjaklanjuti dengan tes swab. Dan sudah kami kirimkan ke lab kes daerah provinsi tinggal menunggu hasil, " ujarnya.
Rita mengatakan, selama PSBB tidak henti melihat dan memonitor, memantau dan terus mendata ODP dan PDP yang kemungkinan terus bertambah.
Hasilnya baru bisa dilihat 2 minggu setelah selesai PSBB apakah mengalami penurunan atau peningkatan kasus.
Menurut Rita, dilihat dari kasus yang ada, penambahannya tidak signifikan, jadi memang sedikit agak landai. Dan yang sembuh bertambah, walaupun tidak signifikan. Jadi sudah terlihat dampak dari kinerja Puskesmas.
"Tujuan PSBB ingin memutus mata rantai Covid-19, warga diminta mentaati aturan agar kasus Covid-19 tidak bertambah," ujarnya.
Rita juga berharap warga jujur dan terbuka untuk memeriksakan kesehatan baik yang pernah kontak, ataupun berkunjung ke daerah atau wilayah yang terjangkit agar bisa menanganinya.
Kata Pengamat
Pengamat kebijakan publik yang juga Guru besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan menilai, sebelum membuat kebijakan Pemkot Bandung idealnya melakukan evaluasi yang komprehensif.
"Nah, hemat saya kalau memang Kota Bandung sudah yakin dengan hasil evaluasinya. Ya, silakan saja," ujar Cecep, saat dihubungi, Senin (4/5/2020).
Hanya, kata Cecep, indikator keberhasilan selama PSBB yang sudah dicapai Pemkot Bandung harus disampaikan secara rinci dan terbuka kepada publik, agar masyarakat merasa aman dan tenang.
"Wali Kota harus membuka itu (poin-poin indikator keberhasilan PSBB), saya yakin data itu ada dan harus disampaikan ke publik agar semua lebih tenang," katanya.
Menurut Cecep, sebenarnya lebih bagus kalau Kota Bandung memperpanjang PSBB agar terintegrasi dengan Provinsi, Kabupaten dan Kota lain yang akan menerapkan PSBB pada 6 Mei 2020.
"Memang selayaknya PSBB itu tidak parsial, tapi terintegritasi.
Kemudian efektif atau tidak PSBB juga banyak faktor, salah satunya bagaimana kesadaran masyarakat, tapi ini harus dibarengi dengan informasi, sosialisasi dan edukasi yang masif kepada masyarakat, soal PSBB apa yang boleh dan tidak boleh, kemudian penegakan hukum dari aparatnya dan harus ada contoh teladan dari para pimpinan," ucapnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penerapan PSBB Berhasil Tekan Penyebaran Corona di Kota Bandung, Ini Hasil Evaluasinya"
• Hasil Tes Swab PCR, 83 Siswa Setukpa Lemdikpol Polri Dinyatakan Positif Corona
• Menjelang Azan Maghrib SU Gerebek Istrinya yang Selingkuh, Minta Mereka Menikah Saja
• Teka-Teki Serangan Ribuan Lalat di Desa Cimanggu Cilacap Terungkap, Peternakan Ayam Disebut Ilegal
• Kecelakaan Pelajar SMA di Banjarnegara Tewas Tertabrak Truk Setelah Hindari Minibus