TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kepala dinas kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam menuturkan program edukasi terkait penyuluhan kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19 atau virus corona di Kota Semarang cukup efektif.
Salah satunya yakni penyuluhan yang dilakukan oleh tiap-tiap puskesmas yang ada di Kota Semarang, yakni membuat program keliling untuk penyuluhan kebersihan diri dan physical distancing.
Program ini disebut bakal tetap dilakukan hingga masa pandemi virus corona di Kota Semarang selesai.
• Ditelepon Mendapat Hadiah dari Bank, 10 Nasabah Bank Kehilangan Ratusan Juta
• Oknum Kodim 0733 BS Semarang Emosi Dihentikan karena Tak Pakai Masker, Bentak PM & Acuhkan Kapolsek
• Warga 45 Tahun ke Bawah Boleh Bekerja, tapi Hanya untuk 11 Bidang Ini
• Raffi Ahmad Ajak Rano Karno Tukar Rolls Royce Belasan Miliar dengan Oplet Si Doel
"Tujuan dari program tersebut awalnya untuk edukasi masyarakat terkait pencegahan Covid-19.
Agar masyarakat lebih paham bagaimana proses penularan dan pencegahan Covid-19 dan hal tersebut diharapkan dapat menekan angka kasus Covid-19 di Semarang," kata Abdul Hakam kepada Tribunjateng.com, Selasa (12/5/2020).
Program dari masing-masing puskesmas di Kota Semarang ini masing-masing memiliki nama program yang berbeda.
Namun, dengan tujuan yang sama.
Puskesmas Pudakpayung misalnya, memberi nama programnya yaitu Edukasi Keliling Masyarakat Pencegahan Covid-19, yang disingkat menjadi program Es Lilin.
Kemudian di puskesmas Pandanaran, memberi nama program penyuluhannya yaitu program Puspa Nyuling.
Selain itu, puskesmas lain yakni puskesmas Gayamsari memberi nama program penyuluhannya yaitu Penting Iso Gaya atau Penyuluhan Teknik Keliling Isuk Sore Puskesmas Gayamsari.
Seruling Emas Rori, program dari Puskesmas Rowosari.
Mas Ian Nyuling Pagi dan Sore. program Puskesmas Ngaliyan.
Selingi Madu, program Puskesmas Kedungmundu.
Program keliling yang dilakukan Puskesmas di Kota Semarang tersebut juga mendapat dukungan dari satuan Brimob Polda Jateng.
"Semua puskesmas saya minta harus punya program sosialisasi keliling agar lebih banyak menjangkau masyarakat tidak hanya yang datang ke puskesmas saja," jelas Hakam.
Ia menyebut, dari program tersebut, pihaknya mendapat respon positif dari masyarakat, sebab membantu memberikan informasi terkait pencegahan diri dari penularan corona.
"Respon masyarakat sejauh ini sangat mendukung karena mereka juga terbantu dan merasa informasi yang disampaikan saat sosialisasi sangat bermanfaat sehingga mereka paham tentang apa itu Covid-19 dan bagaimana pencegahannya," kata Hakam.
Disisi lain, Hakam menyebut dinas kesehatan kota dan seluruh puskesmas di Kota Semarang juga gencar mengedukasi masyarakat lewat sosial media terkait informasi seputar pencehahan virus corona.
"Kita gencar mengedukasi masyarakat melalui sosial media untuk menjangkau sedulur-sedulur yang aktif di dunia maya.
Jadi edukasi secara offline dan online berjalan secara masiv," pungkasnya. (arl)
• WFH di Kota Salatiga Diperpanjang hingga 31 Mei 2020
• Disdagnakerkop UKM Karanganyar Ingatkan Perusahaan Wajib Bayar THR
• Jika Wabah Belum Berakhir, KPU Kendal Siapkan Protokol Kesehatan saat Pelaksanaan Pilkada 2020
• Ada Catatan Khusus dari BPK, DPRD Kota Salatiga Akan Panggil 2 Dinas Ini