TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pengelola ADA Swalayan menemukan masih adanya sejumlah pengunjung yang menghiraukan protokol kesehatan dan jam layanan.
Hal itu disampaikan Store Manager ADA Swalayan Setyowati, saat mendampingi sidak Plt Bupati Kudus, Hartopo, Senin (18/5/202020)
Setyowati menjelaskan, banyak pengunjung yang datang ke ADA Swalayan menggunakan masker.
• Viral Bocah Penjual Gorengan Dibully Beberapa Pemuda, Dipukul dan Didorong Sampai Tersungkur
• Viral Foto Patung Didi Kempot Akan Dipasang di Stasiun Balapan Solo, Ini Faktanya
• Pilu, RL Bocah Penjual Gorengan Memang Sering Dibully, Padahal Ia Hanya Bantu Orangtua Cari Nafkah
• 10 Menit, Wanita Muda Ini Guling-guling di Jalan Raya, Bangkit Lalu Jalan Sempoyongan
Tetapi setelah masuk ke dalam, justru melepaskan masker dan menggantungkannya ke leher.
"Masuk pakai masker, tetapi giliran mau keluar mereka menurunkan maskernya ke leher.
Masih ada pengunjung yang begitu," ujar dia.
Pihaknya, terpaksa menegur secara keras pengunjung yang tidak menerapkan protokol kesehatan saat berbelanja.
Dia melarang pengunjung masuk ke dalam ADA Swalayan jika tidak menghiraukan imbauan penggunaan masker.
"Semua yang masuk ke dalam harus pakai masker, atau dilarang masuk ke dalam.
Masuknya juga dibatasi, agar tidak terlalu berdesakan di dalam," ujar dia.
Selain pengunjung yang tidak mengenakan masker, pihaknya juga melarang pengunjung yang membawa anak di bawah tiga tahun.
Pasalnya, banyaknya pengunjung yang datang menjelang Lebaran itu dikhawatirkan akan membuat anak terganggu karena berdesak-desakan.
"Jelang Lebaran ini ramai, mungkin karena THR (tunjangan hari raya) sudah cair.
Makanya anak-anak di bawah tiga tahun kami larang masuk.
Itupun masih ada yang tetap nekat," ujarnya.
Aksi nekat pengunjung lainnya adalah memaksa masuk ke dalam toko di luar jam layanan.
Selama wabah covid-19 ini, pihaknya membatasi layanan hanya pada pukul 09.00-20.00.
Namun pengunjung datang di luar jam tersebut dengan berbagai alasan.
"Jam 8 malam sudah tutup, tetapi ada juga pengunjung ngamuk mau masuk.
Alasannya mau beli popok, padahal kami sudah mau tutup," ujarnya.
Menurutnya, kondisi wabah ini membuat tranasaksi penjualannya merosot tajam meski ada kenaikan pengunjung setelah cairnya THR.
"Pengunjung saya kurang paham, tetapi transaksi penjualannya turun sampai 50 persen," jelasnya.
Sementara itu, Plt Bupati Kudus, HM Hartopo mengunjungi Pasar Kliwon, Hypermart, Ramayana dan ADA Swalayan untuk memastikan pengunjung mengenakan masker.
"Saya mengharapkan agar para pedagang dan pengunjung selalu menaati peraturan pemerintah yang telah ditetapkan, yaitu selalu menerapkan protokol kesehatan serta selalu mengenakan masker saat beraktivitas," ucapnya.
Hartopo pun megimbau kepada pengelola agar selalu menerapkan protokol kesehatan dan penerapan physical distancing.
"Jangan sampai mengabaikan aturan yang dibuat pemerintah mengenai protokol kesehatan, ini semua demi keselamatan bersama," tegasnya.
Pihaknya juga akan bertindak tegas jika pada kemudian hari ditemukan pelanggaran mengenai protokol kesehatan.
"Saya tidak akan segan untuk menutup pasar atau swalayan jika masih ditemukan pelanggaran mengenai protokol kesehatan yang telah ditetapkan, jangan sampai terulang lagi dengan tidak memberlakukan pembatasan pengunjung," tegasnya. (raf)
• Ini Tanggapan Bupati Sragen Mengenai Kampanye The New Normal Jokowi Juni Mendatang
• Pertamina Pastikan Ketersediaan Stok LPG dan BBM di Jawa Tengah Aman Jelang Lebaran
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 18 Mei: Ada 18.010 Kasus Positif Corona, Bertambah 496
• 9 Desa di Kudus Cairkan Dana BLT Hari Ini