Wabah Virus Corona

Setelah Pemiliknya Meninggal Akibat Corona, Panti Asuhan Naungi 40 Anak Ini Krisis dan Butuh Donatur

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panti asuhan Bunda Saiyo di Padang, Sumatera Barat kini butuh bantuan donatur tetap karena pemilik meninggal dunia akibat Covid-19

TRIBUNJATENG.COM, PADANG - Sebuah panti asuhan membutuhkan uluran bantuan.

Pemilik Panti Asuhan Bunda Saiyo Balai Gadang, Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, meninggal dunia akibat Covid-19.

Istri pemilik Panti juga diketahui positif Covid-19. 

Oknum Pengurus PSSI & Eks Pesepakbola Produksi Sabu di Rumah Mewah di Semarang, Ditemukan 5 Kg Lebih

Pilu, RL Bocah Penjual Gorengan Memang Sering Dibully, Padahal Ia Hanya Bantu Orangtua Cari Nafkah 

10 Menit, Wanita Muda Ini Guling-guling di Jalan Raya, Bangkit Lalu Jalan Sempoyongan

Viral Ular Piton Raksasa Bergelantungan di Atap Rumah Warga, Melahap Bulat-bulat Seekor Posum

Saat ini, Panti Asuhan mengalami krisis dan sangat berharap bantuan dari donatur.

"Operasional sempat terganggu. Maklum pemilik meninggal, istri dan anaknya positif Covid-19. Sekarang kita berharap bantuan donatur tetap," kata pengasuh Panti Nover Indra Yanti saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/5/2020).

Nover mengatakan, dalam beberapa hari terakhir banyak bantuan yang datang.

Namun dia belum bisa memperkirakan nasib Panti Asuhan ke depannya.

"Dalam beberapa hari belakangan bantuan banyak mengalir.

Tapi kita tidak tahu bagaimana ke depannya kalau tidak ada bantuan donatur tetap," kata Nover.

Sebelumnya diberitakan, EJ yang merupakan pemilik Panti akhirnya meninggal dunia pada 11 Mei 2020.

Setelah itu, seluruh penghuni Panti dikarantina.

Kondisi di dalam Panti berubah drastis.

Para pengurus cemas dengan keberlanjutan Panti Asuhan.

"Ini berawal dari Bapak dan Ibu dinyatakan positif Covid-19.

Semuanya berubah akibat dilakukan karantina," kata Nover.

Sempat mengalami krisis

Saat pemilik panti dinyatakan positif Covid-19, menurut Nover, kehidupan panti berubah drastis.

Panti yang biasa dikelola EJ dan istrinya tidak lagi berjalan dengan semestinya.

Kesulitan mulai dialami pengasuh panti, karena semuanya mulai terbatas.

Bahkan pasokan makanan dan minuman sempat terhenti karena petugas depot air minum enggan mengantarkan air.

Begitu juga dengan elpiji dan pasokan makanan lainnya.

"Iya, di awal-awal sempat sulit.

Air minum habis, gas habis dan pasokan makanan berkurang.

Maklum dalam kondisi serba panik," kata Nover.

Nover menceritakan, panti asuhan tersebut didirikan pada 2006.

Saat ini ada 40 anak yang diasuh, terdiri dari 25 perempuan dan 15 laki-laki.

Sebanyak 25 anak merupakan pelajar sekolah dasar.

Kemudian 12 anak di tingkat sekolah menengah pertama dan 3 anak di tingkat sekolah menengah atas.

"Selain itu ada 3 orang mahasiswa yang tinggal di panti.

Total penghuni panti ini ada 50 orang," kata Nover.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemiliknya Meninggal akibat Covid-19, Panti Asuhan Ini Butuh Donatur "

Viral Foto Patung Didi Kempot Akan Dipasang di Stasiun Balapan Solo, Ini Faktanya

Oknum Pengurus PSSI & Eks Pesepakbola Produksi Sabu di Rumah Mewah di Semarang, Ditemukan 5 Kg Lebih

Judika Dapat Pesan Whatsapp WA dari Ibunda Duma Riris Untuk Tinggalkan Duma, Ada Apa?

BREAKING NEWS : BNN Gerebek Rumah Mewah di Mijen Semarang, Jadi Tempat Produksi Sabu

Berita Terkini