"Karena kan kalau keluar kota mesti punya SIKM (surat izin keluar-masuk). Kalau Narmi tidak bisa ngomong, maklum saja. Dia sedang syok," sambungnya.
Iwan menyebut sangat kesal dengan penculik Narmi.
Sementara, belum diketahui pasti apakah Narmi dirampok atau tidak.
Iwan maupun saudara yang lainnya di lokasi juga tak mengetahui lantaran Narmi belum dapat membuka suara, syok.
Begitu juga dengan jajaran Polsek Senen.
TribunJakarta.com telah menghubungi Kapolsek Senen Kompol Ewo Samono, beberapa kali, namun tiada jawaban.
Kronologi
Seorang perempuan Narni Andriani (20), warga Jalan KH M Fajar, Kelurahan Tahtul Yaman, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi, diduga diculik oleh dua orang pria dan disekap di dalam mobil, Jumat (29/5/2020).
Sebelum diculik, korban pamit kepada keluarganya hendak ke Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang berada di kawasan Pasar Jambi, hingga sore korban tak kunjung pulang ke rumah.
Kemudian, pihak keluarga pun berinisiatif mencari keberadaan korban. Namun, hingga malam tiba, keluarga tidak kunjung mendapat informasi keberadaannya.
"Sekitar jam 2, hari Jumat dia (Narni) pamit sama istri saya mau ke ATM bang, tapi ngak balik-balik.
Kami cari keliling Jambi ngak juga ketemu.
Kami sekeluarga juga bingung bang," kata Muhammad Halil, ayah kandung NA saat dihubungi Tribunjambi.com via seluler, Minggu (31/5/2020) siang.
Karena tak kunjung pulang, keesokannya harinya Sabtu (30/5/2020), pihak keluarga korban memutuskan untuk melapor ke Polsek Pelayangan.
Namun, kata Halil, pihak kepolisian tidak bisa memproses laporan tersebut, lantaran korban sudah berusia 20 tahun.