TRIBUNJATENG.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya menanggapi tudingan dirinya bersembunyi di bunker saat demo.
Donald Trump mengaku dirinya pergi ke bunker Gedung Putih bawah tanah untuk "inspeksi".
Bukan untuk melindungi diri dari pengunjuk rasa seperti tudingan banyak orang.
• Kata Reino Barack pada Hotman Paris Setelah Dirinya Melihat Video yang Difitnahkan pada Istrinya
• Ingat Mantan Model Dewasa Anggita Sari, Kini Tampil Beda Seusai Melahirkan, Foto Seksinya Dihapus
• Peduli Corona, Komunitas Jegg Boy Salatiga Bagikan Ratusan Face Shield Gratis
• Lulusan SMP Ini Ciptakan Mobil Listrik dengan Tenaga Baterai Bekas Laptop
Kala itu, Presiden AS dibawa ke fasilitas bunker saat berlangsungnya demonstrasi di Gedung Putih pada Jumat (29/5/2020) lalu.
Menurut laporan, saat itu menunjukkan bahwa Trump telah berada di sana selama hampir satu jam.
Ia berada di bunker bersama dengan Ibu Negara Melania Trump dan putra mereka Barron.
Seorang Republikan mengakui Trump pergi ke bunker namun hanya sebentar dan tidak ada hubungannya dengan protes yang tengah berlangsung.
"Itu lebih untuk inspeksi. Saya ada di sana untuk waktu yang sangat singkat," ujarnya kepada Fox News Radio, dikutip Tribunnews dari Sky News.
"Mereka mengatakan ini saat yang tepat untuk turun dan memeriksanya."
"Karena mungkin suatu saat kamu akan membutuhkannya," tambahnya.
Trump kemudian mengulangi ancaman tindakan militernya di New York.
Ia ingin melanjutkan upayanya untuk menghubungkan kerusuhan sipil setelah kematian George Floyd dengan para pemimpin liberal di kota itu.
"Jika mereka tidak segera meluruskan, aku akan menyelesaikannya. Aku akan menyelesaikannya dengan cepat," kata Trump.
Trump juga membantah gas air mata sengaja ditempakan pada pengunjuk rasa yang damai.
Hal itu terjadi di luar sebuah gereja bersejarah di Washington DC, yang disebut untuk membersihkan jalan baginya menggelar kesempatan berfoto.