TRIBUNJATENG.COM, MADIUN - Kisah pilu korban PHK akibat corona datang dari seorang ayah yang saat ini harus merawat bayi hirosefalus.
Tanpa penghasilan setelah PHK karena corona, ayah asal Madiun ini sedang bingung bagaimana harus bertahan sekaligus membiayai perawatan bayinya yang mengalami hirosefalus.
Kisah pilu tersebut diungkap seorang ayah di Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Madiun bernama Agus Supriyanto.
• Indra Sjafri Setuju Liga 1 2020 Dilanjutkan, Ini Alasannya
• Amerika Serikat Tuduh China Sabotase Pengembangan Vaksin Corona: Kami Punya Bukti
• George Floyd Dimakamkan, Wali Kota Menangis Tersedu-sedu di Depan Peti Berlapis Emas
• Kondisi Terbaru Penumpang Selamat Tragedi Helikopter Jatuh di Kendal, 2 Orang Sadar Sisanya di ICU
Ia menjadi korban pemutusan hubungan kerja ( PHK) sebagai dampak pandemi corona.
Duka Agus tak berhenti sampai di situ, ia kini kebingungan merawat bayinya yang mengalami hirosefalus tanpa penghasilan.
Bayi enam bulan bernama Elvano Kenzie Mahardika itu bahkan sempat mengalami kejang dan panas.
Agus menuturkan bagaimana ia kehilangan pekerjaannya semenjak pandemi.
Diberhentikan
Agus yang bekerja sebagai karyawan di salah satu warung nasi goreng di Kota Madiun terpaksa diberhentikan.
Penyebabnya, pemilik warung tak kuat membiayai gajinya
Padahal Agus harus menanggung istri serta bayinya yang masih berusia enam bulan dan mengalami hidrosefalus.
Ia pun selama ini hanya tinggal bersama istri dan buah hatinya di indekos berukuran 3x4 meter.
Untuk kebutuhan sehari-hari, Agus harus bekerja serabutan. Sedangkan istrinya menerima jasa jahitan.
Bayinya hidrosefalus
Bayinya Elvano alami hidrosefalus, sempat kejang
Agus juga dihadapkan pada kewajiban merawat putra semata wayangnya, Elvano Kenzie Mahardika (6 bulan) yang menderita hidrosefalus.
Putra pasangan Agus dan Yuli Fatmawati (25) itu mengalami kelainan tersebut sejak dilahirkan.
“Anak kami memang sejak lahir sudah menderita hidrosefalus. Saat lahir berat badannya 4,6 kg dengan kondisi kepala sudah membesar,” ujar Agus, yang ditemui Rabu (3/6/2020).
Bayi Elvano sempat menjalani operasi.
Usai operasi kondisi Elvano membaik. Namun dua dulan kemudian, kepala Elvano kembali membesar.
Bahkan putranya itu kejang-kejang dan mengalami panas tinggi.
Nunggak BPJS
Lantaran kondisi keuangannya, Agus tak bisa membayar biaya BPJS Kesehatan.
“Terakhir saya kontrolkan sekitar pertengahan April 2020. Setelah itu tidak saya kontrolkan karena iuran BPJS kami menunggak. Jadi, setelah itu, belum kami kontrolkan lagi,” ujar Agus.
Tuhan menjawab doa Agus, seorang donatur melunasi iuran BPJS kesehatannya hingga kurun waktu setahun.
Dalam waktu dekat, Agus akan mengontrolkan kondisi Elvano.
(*)
Artikel tayang di kompas.com
• Inilah Pesan Terakhir Kapten Fredy Sepekan Sebelum Gugur Korban Helikopter TNI AD Jatuh di Kendal
• Perusahaan AstraZeneca Segera Produksi Massal Vaksin Corona, Kemanjurannya Diketahui Agustus 2020
• Segera Menikah, Siswi SMA Kepergok Tunangannya Chat Mesra dengan Cowok Lain, Lalu Pilih Bunuh Diri
• Dampak Wabah Corona, Anggota Komunitas Telanjang Naik 100 Persen