Berita Solo

Atlet NPC Tetap Berlatih Via Daring Guna Jaga Kondisi Fisik

Penulis: Agus Iswadi
Editor: Daniel Ari Purnomo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konferensi pers kelanjutan Pelatnas NPCI di Hotel Sahid Kusuma Solo, Selasa (9/6/2020).

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Para atlet National Paralympic Commite (NPC) Indonesia tetap berlatih secara dalam jaringan (daring) guna menjaga kondisi fisik kendati ditundanya kejuaraan ASEAN Para Games Filipina 2020.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Ketua NPC Indonesia Senny Marbun saat konferensi pers di Hotel Sahid Kusuma Solo pada Selasa (9/6/2020) sore.

Terkait keberlanjutan Pelatnas NPCI, Senny menyampaikan, latihan via daring dilakukan guna menjaga kondisi fisik meski dibatalkannya kejuaraan tahun ini.

Beredar Foto Kapal TNI AL KRI Usman Harun-359 Tempel Ketat Kapal Coast Guard China di Utara Natuna

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, 3 Pelajar SMA Tewas Kecelakaan Tertabrak Truk, Ini Kronologinya

Instagram Sora Aoi Dibanjiri Komentar Netizen Indonesia, Pertanyakan Siapa Ayah Anaknya

Rumah Mewah Rp 80 Miliar Milik Tukul Arwana Digerebek, Ada Apa?

"Yang jelas anggaran ini sisa Pelatnas yang tidak terpakai, perintan Menpora seperti itu."

"Gunakan untuk latihan daring agar kondisi fisik tidak drop," katanya kepada Tribunjateng.com.

Latihan daring ini sekaligus sebagai persiapan mengikuti kejuaraan ASEAN Para Games di Filipina 2021 maupun Paralympic di Tokyo Jepang mendatang.

Latihan secara daring akan dimulai bulan depan hingga Desember 2020 mendatang.

"Di daerah kita sulit mencari tempat lapangan untuk berlatih, angkat berat, bulutangkis, voli duduk, anggar tidak ada."

"Yang jelas kalau latihan fisik, supaya tidak drop saja."

"Kalau skill bisa dilatih di Solo nanti," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Sekjen NPC, Rima Ferdiyanto menambahkan, beberapa kendala memang menjadi tantangan sejumlah atlet dalam mengikuti latihan secara daring.

Seperti kendala geografis, seperti susah sinyal dan perbedaan waktu antara WIB dan WIT.

Namun beberapa kendala tersebut dapat diselesaikan satu per satu.

Bagaimana membuat para atlet dan pelatih terbiasa mengikuti program latihan secara daring.

"Setiap pelatih menrancang program latihan sesuai cabor."

"Kita breafing dengan zoom (aplikasi) dan mereka membuat kelompok-kelompok kecil."

"Program latihan dilaporkan setiap hari," imbuhnya.

Dia menjelaskan, program latihan secara daring dimulai setiap Jumat hingga Kamis.

Sehingga para pelatih akan mengirimkan laporan pelatihan setiap Kamis sore.

"Setiap Kamis sore, mereka mengirimkan laporan mingguan ke NPC pusat."

"Kemudian setiap Jumat kita kirim ke Kemenpora," pungkasnya.

(Ais)

KPU Kabupaten Semarang Usulkan Tambahan Dana Rp 6,5 Miliar untuk Pengadaan APD Jelang Pilkada

Mantan Fisioterapi PSIS Kembali Buka Klinik di Kudus Setelah Sempat Tutup di Masa Pandemi Corona

Telat Buat Akta Kelahiran Anak Apakah Bisa Dibikinkan yang Baru? Surat Pembaca Tribun Jateng

Bolehkah Modifikasi Mesin Mobil Karena Kecelakaan? Surat Pembaca Tribun Jateng

Berita Terkini