Berita Kabupaten Pekalongan

Menulis Sambil Jualan Mi Ayam di Pekalongan, Suharso Juara Sayembara Novel Tingkat Nasional

Penulis: Indra Dwi Purnomo
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Suharso (43) yang beralamat Jalan Patimura nomor 44 RT 26 RW 9, Kelurahan Mayagan, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah adalah penjual mie ayam di lingkungan sekitar.

Walaupun penjual mie ayam, tak ada yang menyangka bahwa Harso panggilan akrabnya ternyata penulis novel yang berhasil menjuarai sayembara novel basa-basi tingkat nasional tahun 2019.

Saat ditemui Tribunjateng.com, Harso sedang sibuk memasak mie ayam pesanan pembeli.

Gara-gara Ucapan Anang Hermansyah, Aurel Bersikap Begini ke Krisdayanti

Lebih dari 3 Ribu Orang Indonesia, Vietnam dan Filipina Pindah Jadi Warga Negara Taiwan

Promo Superindo Akhir Pekan 12-14 Juni 2020, Ayam Pejantan, Minyak hingga Sabun Cuci, Ini Daftarnya

Promo Indomaret dan Alfamart Terbaru Akhir Pekan, Cuma Berlaku 3 Hari, Ini Daftar Lengkapnya

Setelah melayani pembeli dan menunggu pembeli datang, ia mencuri kesempatan untuk menulis kalimat di telepon genggamnya.

Bukan menulis pesanan ataupun hasil penjualan, melainkan menulis ide-ide yang ada dibenaknya untuk dijadikan tulisan.

Harso yang mempunyai nama pena Aveus Har dan ternyata penulis asli Kota Santri ini sudah menulis 12 novel

Diantaranya, Paper Doll, Warna Merah pada Hati, Lintang, ASIBUKA! Mantra Rahasia, Pangeran Langit,

Yuk Menulis Diary, Puisi dan Cerita Fiksi, Sorry that I Love You, Roller Coaster Cinta, Wanita dalam Cerita, Sejujurnya Aku, Bila Kau Kawin, Forgulos

Tidak hanya itu, karya yang lain seperti cerpen, essay, dan antologi juga masih banyak sekali dan bahkan sudah diterbitkan di beberapa media cetak.

Harso kepada Tribunjateng.com menceritakan, ia mengikuti sayembara novel basabasi karena mendapatkan informasi dari teman.

"Saya dapat informasi dari teman facebook, bahwa basabasi pada Januari 2019 menggelar lomba novel dengan deadline 4 bulan."

"Lalu syarat novel minimal 30.000 kata. Setelah saya hitung dengan deadline 4 bulan, sehari saya harus menulis berapa dan ternyata sangat sedikit sekali.

Akhirnya saya mengikuti lomba tersebut," kata Harso kepada Tribunjateng.com, Jumat (12/6/2020).

Ia mengungkapkan, novel yang dikuti lomba berjudul 'Forgulos'.

Saat mengerjakan novel dari mulai info lomba sampai batas akhir lomba, menulis novelnya seperti lari maraton.

Halaman
123

Berita Terkini