Berita Kabupaten Pekalongan

Menulis Sambil Jualan Mi Ayam di Pekalongan, Suharso Juara Sayembara Novel Tingkat Nasional

Penulis: Indra Dwi Purnomo
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

"Kayak lari maraton mas, saat saya nulis novel. Karena, saat menulis tak sambi dodolan mi ayam (sambil berjualan mie ayam). Alhamdulillah, novel selesai dan saya kirim," ungkapnya.

Saat disinggung mengenai referensi buku yang digunakan, Harso menuturkan buku untuk referensi menulis yaitu bukunya Karen Armstrong.

"Waktu itu, saya sedang membaca Sejarah Tuhan bukunya Karen Armstrong.

"Nah, setelah baca, di kepala saya muncul pertanyaan-pertanyaan seperti siapakah Tuhan?

Ada berapakah Tuhan. Kan, di dalam bukunya Keren Armstrong ada sekitar 5 ribu agama di dunia, nah dari ribuan agama tersebut apakah Tuhannya sama atau tidak?," tuturnya.

Setelah dari itu, dirinya ingin mengutarakan pertanyaan tersebut dengan siapa dan akhirnya di novel 'Forgulos'.

Jadi, novel 'Forgulos' tersebut tidak menjawab pertanyaan melainkan membawa pertanyaan-pertanyaan untuk pembaca.

"Intinya novel ini mengenai agama dan tuhan," tandasnya.

Lalu, teman setia saat ia menulis yaitu istri dan kedua anaknya.

"Saya punya cerita saat menulis novel 'Forgulos', saat itu warungnya sangat ramai dan ide untuk menulis muncul. Nah waktu itu, saya minta istri untuk menggantikan memasak mie ayam."

"Syukur saya punya handphone, jadi saya menulis di sela-sela jualan.

Kadang juga saya harus menahan inspirasi di kepala ketika melayani pelanggan. T

api seringkali saya kehilangan inspirasi itu karena lupa. Jadi, sebelum hilang ide saya tulis di handphone dan yang menggantikan pekerjaan istri saya," katanya.

Kemudian, dirinya juga mengatakan penulis Indonesia yang diidolakan yaitu Seno Gumira Ajidarma.

Harso juga menceritakan saat menjadi juara satu lomba novel sayembara basa-basi ia mendapatkan informasi dari temannya, bahwa novel 'Forgulos' masuk 10 besar.

Halaman
123

Berita Terkini