Virus Corona Jateng

Masih Banyak Warga dan Pelancong di Bandungan Semarang yang Acuh Tak Pakai Masker

Penulis: akbar hari mukti
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berbagai kelompok masyarakat Bandungan memberikan sosialisasi penggunaan masker di wilayah Bandungan, Kabupaten Semarang, Minggu (14/6/2020).

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Kelompok masyarakat Bandungan Kabupaten Semarang memberikan sosialisasi penggunaan masker kepada pedagang dan pelancong di Bandungan, Kabupaten Semarang, Minggu (14/6/2020).

Hal itu menyusul kegeraman mereka karena hingga saat ini masih banyak pedagang dan pelancong yang berada di Bandungan, tak menggunakan masker saat beraktivitas di luar.

"Dari data yang kami temukan, masih ada 20 persen pedagang pasar yang ada di Bandungan tak menggunakan masker."

Viral Saat Polisi Evakuasi Ayla Kecelakaan di Jurang, Ditemukan Mayat Wanita di Dalam Datsun Silver

Warga Mulai Padati Pusat Kegiatan di Kota Semarang

Pencairan Insentif Kartu Pra Kerja Lamban, Fitur Ganti Rekening Bermasalah, Ini Jawaban Admin

Profil AT Mahmud Penggubah Lagu Balonku Ada Lima, Ciptakan Puluhan Lagu untuk Anak-anak Indonesia

"Sementara wisatawan atau pelancong yang datang ke Bandungan masih 50 persen tak menggunakan masker," jelas perwakilan masyarakat Kabupaten Semarang, Tri Sumedi.

Menurut Tri hal tersebut menjadi keresahan warga Bandungan.

Sebab bisa saja ada pelancong atau wisatawan yang sebelum mendatangi wilayah Bandungan, sempat mengunjungi daerah zona merah pandemi corona.

"Jadi kami mengantisipasi sebisa mungkin," jelasnya.

Dalam sosialisasi tersebut, ia menjelaskan teguran terhadap pedagang dan pelancong di Bandungan dilakukan jika tak menggunakan masker saat beraktivitas.

Dalam sosialisasi yang melibatkan camat Bandungan, pelajar, relawan, dan kelompok masyarakat itu, ia memberi sanksi jika pedagang masih tak menggunakan masker maka dilarang melakukan aktivitas berjualan.

Sementara, pelancong dan masyarakat yang beraktivitas tak menggunakan masker maka tidak dilayani saat berbelanja dan lain-lain.

"Lebih baik mencegah dini daripada nanti ditemukan kasus corona di Bandungan," papar dia.

Teknis sosialisasi, menurut Tri dilakukan di beberapa tempat di Bandungan.

Di antaranya di lingkungan desa wisata di Bandungan, juga di lingkungan sekitar pasar.

Ia menjelaskan, sosialisasi tersebut lebih menyasar pedagang di Bandungan untuk menggunakan masker, rajin membersihkan tempat jualannya, sering cuci tangan, sesuai protokol kesehatan pencegahan virus corona.

"Harapannya para penjual di sini siap dulu, untuk pakai masker.

Halaman
12

Berita Terkini