TRIBUNJATENG.COM, KEFAMENANU - Seorang operator gergaji mesin tewas tertimpa pohon di Kampung Sumlili, Desa Fatuneno, Kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (1/7/2020).
Operator gergaji mesin yang tewas tertimpa pohon tersebut bernama Daniel Seko (52), warga Kampung Fatuneno, Desa Fatuneno, Kecamatan Miomafo Barat.
Daniel yang sehari-hari bekerja sebagai operator gergaji mesin tersebut meninggal dunia setelah tertindih pohon besar yang rencanannya akan dibelah.
• Update Corona di Surabaya & Jatim 2 Juli: Terjadi Penurunan Signifikan
• Harga HP Xiaomi Hari Ini 1 Juli 2020: Redmi Note 8 Turun Harga, Ada Bocoran Redmi 9A dan 9C
• Info Harga HP Xiaomi Hari Ini 2 Juli 2020, Redmi Note 9 Rp 2,4 Jutaan
• Heboh Bupati Lombok Sebut ASN Wajib Pakai Cadar Pengganti Masker: Ini Fashion Saja
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa kecelakaan kerja sehingga korban meninggal dunia tersebut bermula ketika, Rabu (1/7/2020), Daniel Seko bersama Sekretaris Desa Fatuneno Emikianus Ngaben pergi ke Kampung Sumlili untuk memotong kayu Ampupu milik Mikael Anin, warga setempat.
Sesampainya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Daniel sempat menajamkan rantai gergaji mesin yang sudah tumpul di atas batang pohon yang akan dipotong.
Selesai menajamkan rantai gergaji mesin, korban pun langsung memotong kayu tersebut.
Diketahui batang kayu ampupu tersebut cukup besar dan sudah lama di tebang.
Saat itu, Daniel Seko naik di atas batang kayu tersebut untuk memotongnya.
Namun tidak lama berselang, batang pohon besar yang sedang dipotong oleh korban terguling ke bawah, karena posisi batang kayu berada di tempat yang miring persis di pinggir tebing.
Saat batang kayu terguling ke bawah, posisi korban masih berada di atas kayu tersebut.
Pada saat itu, korban sempat melompat, namun korban melompat ke arah bawah mengikuti arah tergulingnya kayu tersebut, sehingga tubuh korban langsung tertindih batang kayu.
Melihat kejadian tersebut, Emilius Naben yang berada tak jauh dari lokasi, langsung berteriak minta tolong.
Namun, apa daya, tubuh korban sudah tidak dapat bergerak lagi.
Punggung kaki bagian kiri korban mengalami luka robek.
Seusai melakukan evakuasi, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Eban untuk dilakukan pemeriksaan medis.