Berita Jateng

Ganjar Pranowo Pingsan Pas Gowes di Jalan Menanjak Semarang: Malunya Itu Enggak Habis-habis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Ganjar Pranowo melihat perkembangan pengerjaan lintasan atletik Stadion Jatidiri, Semarang, Jum'at (13/12/2019).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ganjar Pranowo bukanlah orang baru dalam hal bersepeda.

Ada cerita seru saat Gubernur Jawa Tengah itu memulai hobi bersepeda.

Ganjar pernah pingsan karena kelelahan bersepeda.

Viral Tukang Parkir di Subang Tiba-tiba Datang Minta Uang Padahal Motor Tidak Parkir

Pengakuan Tersangka Pembunuh Vanny Yulianita Akhirnya Motifnya Terungkap

Kisah Kalistru Momode, Anak Timor Leste yang Diambil Tentara Indonesia pada Masa Perang

Siswo Mampu Jual 60 Kelapa Wulung Setiap Hari Selama Pandemi Corona

“Di Semarang saya sepedahan, (awalnya) enak, soalnya jalannya turun terus.

Tapi karena bolak balik, saya pingsan (karena jalan menanjak).

Setelah itu saya baru diajari yang suka bersepeda,” ujar Ganjar dalam Seminar Online Pesepeda: Mengatur, Diatur, Teratur yang diadakan Bike 2 Work, Selasa (7/7/2020).

Setelah bertanya pada beberapa teman dan konsultasi ke dokter, Ganjar mencoba kembali bersepeda.

Kali ini ia mengikuti Tour de Borobudur.

Namun kali ini Ganjar dipinjami sepeda oleh rekannya.

Saat itu Ganjar tak paham betul akan tipe-tipe sepeda berdasarkan medan yang akan dilalui.

“Waktu itu hybrid, tapi stangnya bisa diganti road bike.

Saya sebut merek aja, kata teman saya ‘kalau sepeda bapak ini Avanza, ini yang saya pinjamkan McLaren’.

Saya pakai, setelah sampai Magelang saya kok belum merasa capek,” ujar Ganjar.

Berdasarkan pengalaman itu, Ganjar lantas membagi tips untuk kamu yang baru akan mulai bersepeda.

Yakni dengan memakai sepeda berdasarkan medan, serta memakai alat ukur jantung dan tidak terlalu bernafsu saat bersepeda.

“Jadi jangan bernafsu, kenapa saya pakai (alat ukur jantung), supaya tidak pingsan lagi.

Pingsannya bisa siuman, malunya itu enggak habis-habis,” ujar Ganjar seraya terbahak.

Ia juga berbagi tiga rumus sederhana dalam bersepeda.

Yang pertama, ternyata banyak yang salah dalam teknik kayuh, terlebih saat berada di tanjakan, “Ngayuhnya kecepeten (terlalu cepat), akhirnya jantung berdebar luar biasa,” ujar Ganjar.

Yang kedua adalah kesalahan saat mengambil napas.

Saat ia pingsan, Ganjar mengaku mengambil napas pendek-pendek karena terengah-engah.

Namun rupanya hal ini adalah teknik pengambilan napas yang salah.

“Jadi ternyata narik napasnya harus dalam, paru-parunya sampai penuh, terus ngayuhnya kalau naik jangan cepat-cepat, malah harus pelan-pelan.

Baru itu kendali emosi,” kata Ganjar.

Yang ketiga adalah salah memilih sepeda.

Ganjar menyarankan untuk memilih sepeda berdasarkan medan yang akan kamu lalui.

Misalnya untuk bersepeda jarak jauh kamu bisa memilih road bike atau sepeda balap.

Namun untuk sepeda santai di perkotaan, kamu bisa memilh sepeda lipat atau folding bike.

“Yang ketiga, salah pilih sepeda, sepedamu terlalu murah.

Ha ha ha.

Seperti saya dulu.

Tapi akhirnya mulai tahu apa itu road bike, MTB, seli, dan jenis sepeda lainnya,” ujar Ganjar.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Ganjar Pranowo Pingsan Karena Salah Teknik Bersepeda"

Tak Cuma Operasionalkan Pariwisata Tegal, Dedy Yon: Kami Galakkan Wahana Baru

Video Destinasi Lawang Sewu Semarang Buka Lagi Setelah 4 Bulan Tutup

Pemkot Salatiga Perpanjang Pembelajaran Daring hingga Desember 2020

Sinergitas Polri dan TNI Tarik Gerobak Bermuatan Penuh Batu di Kebumen

Berita Terkini