TRIBUNJATENG.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berminat membeli pesawat tempur Eurofighter Typhoon.
Jenis jet tempur tersebut merupakan salah satu armada perang paling mahal yang dibuat Eropa.
Kabar mengenai pembelian jet tempur itu diketahui setelah Prabowo berkirim surat kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner soal tawaran untuk membeli 15 jet tempur Eurofighter Typhoon bekas pakai milik Austria.
Wacana pembelian jet tempur oleh Prabowo itu menuai kontroversi.
• Harga HP di Bawah Rp 2 Jutaan, Ini Deretan Pesaing Vivo Y12i
• Anggota DPRD Sumut Berkelahi dengan Anggota Brimob di Tempat Hiburan Malam, 2 Polisi Babak Belur
• Klasemen Liga Italia, AS Roma, Milan dan Napoli Bersaing ke Eropa, Scudetto Ditentukan Malam Ini
• Ditanya Masa Depan di Liverpool, Mohamed Salah: Sekarang, Saya hanya Ingin Menikmati Momen Juara
Mengutip pemberitaan Kompas.com, 22 Juli 2020, rencana pembelian jet tempur tersebut dinilai belum memiliki kajian yang komprehensif terkait rencana pengadaan alat utama sistem persenjataan dalam rangka mendukung kebijakan pertahanan Indonesia.
Hal yang memberatkan lainnya yakni jet tempur tersebut dianggap memiliki kesamaan dengan Sukhoi-35 buatan Rusia.
Berikut spesifikasi dari jet tempur Eurofighter Typhoon:
Eurofighter Typhoon telah dikembangkan dalam tiga varian, yaitu Tranche 1, Tranche 2 dan Tranche 3A.
Sementara, yang dilirik Menhan Prabowo yakni varian Tranche 1.
Mengutip laman resmi Eurofighter, pesawat tempur ini memiliki tingkat fleksibilitas dan efisiensi yang patut ditiru.
Eurofighter Typhoon juga diklaim memiliki ketersediaan senjata yang memadai karena dapat mengangkut hingga enam bom, dan membawa enam rudal, meriam, dan pod penargetan.
Jet tempur ini juga memiliki kekuatan pemrosesan yang memadai untuk secara simultan mendukung pembaruan rudal dalam pesawat dan penargetan bom dalam penerbangan.
Pesawat ini dibangun dengan material komposit canggih untuk menghasilkan profil radar rendah dan badan pesawat yang kuat.
Hanya 15 persen permukaan pesawat yang terbuat dari logam, memberikan operasi siluman dan perlindungan dari sistem berbasis radar.
Dengan kecepatan maksimum hingga Mach 2.0 atau 2.469 kilometer per jam, pesawat ini mampu bermanuver dengan lincah.