TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Warga Tandang Tembalang berinisial NCS (34) mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di rumahnya, Kamis (27/8/2020) malam.
Sebelumnya, ia sempat melepaskan uneg-uneg hati melalui status Whatsapp.
"terlalu berat menanggung beban, tak nyemelehke awak sek sejenak (emot)..rasane rak pengen tangi meneh (ku merebahkan diri dulu sejenak, rasanya tak ingin bangun lagi)."
• Kawah Oro-oro Kesongo di Blora Meletus Tiga Kali Hari Ini, 4 Gembala Kerbau Masuk RS
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, 1 Warga Temanggung Tewas Kecelakaan Tertimbun Pasir di Yogyakarta
• Hutang Rp 60 Juta Dibayar Pakai 4 Nyawa Keluarga di Baki Sukoharjo
• Inilah Sosok Indah Murti Perias Jenazah di Semarang Ajak Ngobrol Jenazah Hingga Lihat Jenazah Nangis
Tak pelak status WA itu mengundang perhatian teman-teman dekat korban.
Dua teman korban akhirnya memilih mendatangi rumah korban sekira pukul 23.30 WIB.
Mereka kaget mendapati korban sudah dalam kondisi tergantung.
Kanit Reskrim Polsek Tembalang Ipda Endro Soegijarto, mendapat laporan kejadian tersebut langsung datang ke lokasi kejadian.
Kemudian menghubungi Tim Inafis Polrestabes Semarang untuk mengidentifikasi tubuh korban.
"Hasilnya tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (28/8/2020) pagi.
Menurut Ipda Endro, korban tergantung menggunakan tali tambang warna hitam sepanjang 2 meter yang diikatkan di plafon rumah.
Korban tinggal di rumahnya seorang diri.
"Korban nekat melakukan aksi bunuh diri lantaran didorong persoalan ekonomi dan keluarga.
Ini berdasarkan surat yang ditinggalkan korban," jelasnya.
Dalam surat yang ditemukan polisi tersebut tercantum alasan yang bersangkutan mengakhiri hidupnya.
Keluarga korban menyatakan sudah menerima meninggalnya NCS.