Pengerjaannya mengandalkan keterampilan tangan (handmade).
Bahkan, helmnya juga diproduksi sendiri oleh tim.
Beberapa komponen alat itu harus mencari dari luar sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk pengerjaannya.
Ia berharap, kehadiran alat tersebut bisa cepat mendeteksi warga yang mengalami panas tinggi, yang menjadi salah satu ciri penderita covid 19. (aqy)
• 2 Tahun Leluasa Edarkan Sabu, Tompel Mengaku Diperintah Seorang Napi di Lapas Sragen
• Satuan Pendidikan Tingkat SMK Diizinkan Membuka Praktik Secara Tatap Muka
• Dokter Tim PSIS Semarang akan Isolasi Abdul Abanda Rachman di Mess
• Pemkab Banyumas Akan Ajukan Pinjaman Rp 200 Miliar untuk Pemulihan Ekonomi