Berita Pemalang

Serahkan SK Bantuan Pesantren di Jateng, Gus Yaqut: Dari Awal Saya Keras Ingatkan Pemerintah

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menyerahkan surat keputusan (SK) Bantuan Operasional Pesantren (BOP), dilakukan secara simbolis dan daring kepada 145 lembaga di Kabupaten Pemalang dan Batang, Sabtu (5/9/2020).

TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menyerahkan surat keputusan (SK) Bantuan Operasional Pesantren (BOP), Sabtu (5/9/2020).

Serah terima dilakukan secara simbolis dan daring kepada 145 lembaga di Kabupaten Pemalang dan Batang.

"Kita patut bersyukur karena pemerintah sudah mulai memberi perhatian di tengah kondisi pandemi.

Khususnya pada pesantren dan Madrasah Diniyyah.

Mungkin belum seberapa, tapi kita syukuri," kata Gus Yaqut, sapaan akrabnya melalui keterangan pers ke Tribunjateng.com, Minggu (6/9/2020).

Demi Nama Baik TNI AD, Jenderal Andika Perkasa Rogoh Kocek Pribadi Ganti Rugi Korban Ciracas

Kata Mirna Seusai Ditinggal Gerindra hingga Tak Bisa Maju di Pilkada Kendal 2020

Lagi Berdua dengan Pacar di Semarang Utara, Remaja Ini Dibacok Orang Mabuk

Viral Anggota TNI Dimaki Emak-emak Gegara Tegur Tak Pakai Masker di Pasar

Serahterima di Kabupaten Batang bertempat di Gedung MWCNU Bawang.

Sedangkan di Kabupaten Pemalang di Ponpes Mislakhul Muta'allimin Karangtengah, Pemalang.

Sahabat Yaqut menjadi fasilitator acara yang dilakukan secara daring tersebut.

"Dari awal saya termasuk yang keras, tegas mengingatkan pemerintah supaya perhatikan pesantren.

Jangan hanya pertumbuhan ekonomi dan bisnis terus yang diutamakan.

Pesantren dan madrasah memiliki peran penting untuk masa depan bangsa," tegas Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi PKB tersebut.

Dampak secara ekonomi dan keuangan akibat pandemi memang begitu dahsyat.

Jika negara saja memiliki keterbatasan, kata Gus Yaqut, apalagi pesantren.

Di mana, selama ini hanya memiliki sumber pemasukan dari kiai dan syahriah santri untuk operasional pesantren.

"Saat tatap muka (offline) terbatasi, maka potensi pemasukan juga tertutup.

Halaman
12

Berita Terkini