Yudi menyebut pengendara matik tersebut menggunakan fasilitas Global Positioning System (GPS) untuk pengendara mobil hingga akhirnya masuk ke dalam jalur tol.
"Diduga yang bersangkutan menggunakan GPS untuk mobil, bukan untuk motor.
Menjelang gerbang tol Muktiharjo 200 meter, (pengendara) motornya baru sadar dikarenakan tidak ada kendaraan roda dua sehingga putar balik," jelas dia.
Yudi mengatakan, dari Kaligawe memang gerbang tol Muktiharjo tidak terlihat.
Antara Jembatan Kaligawe sampai gerbang tol Muktiharjo berjarak sekitar 1,5 kilometer.
"Dikarenakan gerbang tol tidak terdeteksi.
Sekitar 1,5 kilometer baru ketemu gerbang tol Muktiharjo," papar dia.
Tidak Tahu
Pada Agustus 2016 silam, enam warga Desa Kalisidi, Ungaran Barat, mengendarai sepeda motor di tol Ungaran Bawen-Semarang.
"Anak-anak itu masuk ke tol melalui rest area KM 22 di Susukan. Untungnya, ada petugas kami yang mengetahui. Sempat dikejar di jalan tol," ungkap petugas TMJ, Hendro.
Hendro mengimbuhkan, enam anak itu berboncengan mengendarai tiga sepeda motor.
Informasi yang dihimpunnya, mereka hendak berkunjung ke acaraKarnaval Pembangunan 2016 Kabupaten Semarang namun tak tahu jalan.
"Kami tak punya kapasitas memberi sanksi sehingga kami serahkan ke Polsek Ungaran," terangnya.
Kapolsek Ungaran, Kompol Suparji membenarkan adanya peristiwa itu.
Ia mengatakan enam bocah asal Desa Kalisidi itu sudah dibina Babinkamtibmas Kalirejo dan Kalisidi, sebelum akhirnya dipulangkan ke rumah masing-masing.