Syekh Ali Jaber Ditusuk

Polisi Pastikan Alfin Penusuk Syekh Ali Jaber Tak Alami Gangguan Jiwa: Resah Dengar Dakwah Syekh

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Syekh Ali Jaber dan pelaku penusukan

"Saya sendiri yang mencabutnya," katanya.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad menjelaskan usai kejadian pihak kepolisian dan panita langsung memberikan upaya penyelamatan.

Syekh Ali Jaber disebut langsung dibawa ke rumah sakit.

"Tindakan pertama melakukan penyelamatan dulu terhadap Syekh. Dari pihak panitia atau kepolisian segera membawa korban ke rumah sakit," kata Pandra.

Dia mengatakan, saat ini pelaku telah berhasil diamankan.

Pihak kepolisian juga disebut tengah melakukan pemeriksaan saksi.

Berdasarkan video yang tersebar di layanan pesan instan WhatsApp, seorang pemuda tak dikenal mengenakan kaus biru berlari menghampiri Ali Jaber yang berada di atas panggung.

Tiba-tiba, pemuda tersebut langsung mengeluarkan senjata tajam mengarah ke perut Ali Jaber.

Pendakwah tersebut sempat menghindar dari serangan sehingga tidak mengenai perutnya.

Tapi senjata tajam si pelaku mengenai bahu kanan pendakwah ini.

"Iya benar. Tadi syekh masih mau mulai kajian di masjid, tahu-tahu ada laki-laki masuk dan langsung nusuk syekh. Setelah nusuk, jamaah langsung spontan ada yang mukul laki-laki itu," kata saksi yang enggan disebut namanya di lokasi kejadian.

Pelaku penusukan sempat diamuk massa sebelum diserahkan ke pihak kepolisan.

Berdasarkan video beredar di kalangan awak media, pelaku berinisial AA (20) itu mengenakan kaus biru dan celana panjang warna hitam.

Tangannya terikat tali dan beberapa warga sempat menanyakan motif pelaku melakukan penganiayaan terhadap Syekh Ali Jaber.

Pelaku tersebut tidak menjawab.

Wajah dan bibirnya terlihat mengalami luka karena sempat diamuk massa.

Semuanya ditamatkan di Madinah.

Syekh Ali Jaber diketahui lahir di Madinah pada 3 Shafar 1396 hijriah, bertepatan dengan 3 Februari 1976 masehi.

Ia menamatkan studi ibtidaiyah (sekolah dasar) pada 1989 kemudian melanjutkan studi Tsnawaiyah (tamat 1992) dan Aliyah (1995).

Dilansir dari artikel “Mengenal Syekh Ali Jaber Lebih Dekat” sebagaimana diunggah syekhalijaber.com, sejak usia 13 tahun dia sudah menjadi imam di sejumlah masjid Madinah.

Anak pertama dari 12 bersaudara itu telah menjadi penghafal Alquran sejak muda.

Ayahnya dikenal sangat keras dalam mendidik agama anak-anaknya.

Sejak pertama kedatangannya di Indonesia pada 2008, dakwahnya mendapat respons yang baik dari masyarakat.

Saking giatnya berdakwah dari kota hingga desa, pada 2011 dia akhirnya mendapat penghargaan kehormatan dengan menjadi warga negara Indonesia (WNI).

Beliau juga menikah dengan Umi Nadia, perempuan asli Lombok yang lama tinggal di Madinah. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Fakta Baru, Penusuk Syekh Ali Jaber Tidak Mengalami Gangguan Jiwa

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Wanita Pemotor Mio Tewas Kecelakaan Terlindas Truk di Solo

Baru Kenal, FA Langsung Ajak Gadis di Bawah Umur Itu ke Hotel Kebumen

Setelah Sopir Ambulans Cabuli Pasien Covid-19, Perawat Pria Ini Juga Nekat Lecehkan Pasien Corona

AKBP Christian Tobing Tak Terima Anggota PSHT Wonogiri Bikin Onar di Solo: Camkan Itu!

Berita Terkini