Pilkada Serentak 2020

Jelang Pilkada Serentak 2020, PKB Ancam Tindak Tegas Kader yang Tak Tertib

Penulis: mamdukh adi priyanto
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(dari kiri) Sekretaris DPW PKB Jateng, Sukirman; Ketua DPW PKB Jateng, KH Yusuf Chudlori dan Ketua Bidang Penguatan Eksekutif Legislatif dan Struktur Partai DPP PKB, Abdul Halim Iskandar.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di Jawa.

Ketua Bidang Penguatan Eksekutif Legislatif dan Struktur Partai DPP PKB, Abdul Halim Iskandar mengatakan, para kandidat dan kader tidak perlu percaya pada iming-iming tertentu.

Harus tetap berpikir rasional.

BREAKING NEWS: Bikin Geger Hendak Sebar Virus Corona di Jerakah Semarang, Satu Keluarga Dievakuasi

Arief Poyuono Terlempar dari Waketum Partai Gerindra, Ini Jawaban Sekjen Ahmad Muzani

Orangtua Laeli Pelaku Mutilasi di Kalibata City Ingin Hukuman Putrinya Diringankan

Sales Mobil Honda Dipecat karena Pakai Baju Tembus Pandang & Ketat hingga Pria Tak Nyaman

Hal itu disampaikannya saat memberikan pengarahan kepada kandidat pilkada 2020, pimpinan partai dan DPRD provinsi dan kabupaten/kota se-Jawa Tengah, di Magelang.

Menurutnya, PKB akan terus solid menghadapi pesta demokrasi lima tahunan ini.

Solid menjadi kata kunci.

Atas dasar itu, ada tindakan tegas bagi kader yang tidak tertib.

"Kami menegaskan akan mengambil tindakan yang tegas kepada kader yang tidak tertib dalam setiap kegiatan politik, salah satunya pada pilkada.

Langkah ini menjadi bagian untuk terus meningkatkan soliditas kader," kata Gus Halim, sapaannya, dalam keterangan tertulis, Minggu (20/9/2020).

Pria yang juga memjabat Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (PDTT) ini tak memungkiri, dulu banyak kader PKB yang tidak bercermin.

Ngotot minta rekomendasi untuk nyalon.

Lalu mutung dan pindah partai lain kalau tidak mendapat rekomendasi.

Kader perlu mengukur kepantasan diri apakah layak menjadi kepala daerah atau tidak.

"Tapi saat ini sudah tidak ada.

Karena kader juga sudah bisa membaca diri soal kemampuannya, kerjanya. Kita bangga akan kondisi ini," ujarnya.

Menurutnya, seseorang yang akan maju pada pilkada harus melakukan kerja yang jelas serta mengukur popularitas dengan survei.

"Harus terukur.

Tidak "ngawang" merasa diri populer," tandas Gus Halim.

Dia juga berpesan, agar para kader mengkampanyekan kandidat yang diusung dan partainya sendiri.

Dia melarang kadernya menjelek- jelekkan pihak lain.

Seperti diketahui, sejumlah kader PKB maju pada pilkada di Jateng baik menjadi calon bupati/ wali kota atau wakil bupati/ wali kota.

Antara lain di Pemalang (bupati), Kabupaten Pekalongan (bupati), Kendal (bupati), Demak (wakil), Rembang (wakil), Blora (bupati), Kabupaten Semarang (wakil), Sragen (wakil), Purbalingga (bupati).

Sementara, Ketua DPW PKB Jawa Tengah, KH M Yusuf Chudlori menegaskan, solid menjadi kunci dalam membesarkan partai.

Gus Yusuf mengingatkan, Pilkada kali ini digelar di masa pandemi Covid-19.

"Karenanya upaya mengedepankan kesehatan menjadi yang utama dalam pilkada tahun ini," imbuhnya. (mam)

Sandiaga Uno Ajarkan Mahasiswa 1 Jam Cara Cepat Buka Usaha Tanpa Modal

Warga Brebes Ditangkap Polisi di Banyumas, Sembunyikan Sabu 11 Gram di Bungkusan Rokok

Terjadi Kenaikan Kasus Covid-19, KONI Kota Salatiga Kembali Terapkan Latihan Jarak Jauh

Mahasiswi Asal Banyumas yang Tenggelam di Pantai Logending Kebumen Ditemukan Tewas

Berita Terkini