"Anak-anak saya tidak mengetahui bagaimana melangkah ke masa depan tanpa mengetahui dari mana mereka datang. Saya ingin menjadikan sejarah sebagai suatu hal yang relevan untuk generasi muda dengan penggunaan media yang menarik dan relevan untuk generasi baru kita agar bisa menginspirasi mereka," paparnya.
Identitas generasi baru yang nasionalis, imbuhnya, hanya bisa terbentuk dari suatu "collective memory" yang membanggakan dan menginspirasi.
"Nadiem mengimbau masyarakat agar tidak membiarkan informasi yang tak benar menjadi liar. Semoga klarifikasi ini bisa menenangkan masyarakat. Sejarah adalah tulang punggung dari identitas nasional kita. Tidak mungkin kami hilangkan," pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendikbud Nadiem: Penyederhanaan Kurikulum Tidak Dilakukan Sampai 2022"