Berita Kecelakaan

Berkaca Kecelakaan Maut ABG Asal Semarang di Sleman, Pakar UGM Ingatkan Pakai Sabuk Pengaman

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu unit Honda Mobilio ringsek setelah mengalami laka lantas di Jalan Magelang km 8, Mlati, Sleman, Sabtu (3/10/2020) pagi.

TRIBUNJATENG.COM - Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) terjadi di ruas Jalan Magelang, tepatnya di KM 7,8, Mlati Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (3/10/2020) pagi.

Empat orang tewas di tempat kejadian perkara (TKP), sementara beberapa orang lainnya mengalami luka-luka dan mendapat perawatan intensif.  

Peristiwa tersebut melibatkan dua kendaraan roda empat, yakni satu unit Mobil Honda Mobilio dan satu unit Mitsubishi Xpander.

3 Pasangan Kepergok Mesum di Rumah Kosong Selama 4 Hari, 2 Pasangan Masih di Bawah Umur

Ini Penyebab Api Abadi Mrapen Grobogan Padam, Pemerintah Punya Cara agar Api Menyala Kembali

Abanda Rachman PSIS Sebut Liga 1 2020 Harus Dilanjutkan Demi Piala Dunia U-20 2021

Rafathar Ogah Disorot Kamera, Raffi Ahmad Merasa Hancur

Dua mobil pun ringsek akibat benturan keras yang terjadi saat peristiwa kecelakaan tersebut.

Pengamat otomotif dari Jurusan Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Jayan Sentanuhady, ST, MEng, mengatakan pada prinsipnya struktur mobil didesain oleh pabrikan untuk melindungi penumpang.

Hal itu dibuktikan bahwa penumpang yang berada di dalam mobil masih ditemukan dalam kondisi selamat.

"Strukturnya ringsek, tapi penumpang selamat. Jadi prinsipnya mobil didesain untuk melindungi penumpang. Honda dengan G-Con nya mampu melindungi orang yang stay di dalam," ujar Jayan saat dihubungi TribunJogja.com, Sabtu (3/10/2020).

G-Force Control Technology (G-CON) berfungsi untuk meredam dan menyalurkan energi benturan apabila terjadi tabrakan yang tak dapat dihindari.

Meskipun demikian, lanjut Jayan, pabrikan hanya membuat struktur yang efektif untuk kecepatan standar, yakni berkisar 60 km/jam.

Sehingga, struktur mobil yang ringsek tidak mampu dihindari jika mobil melaju dalam batas wajar.

"Kecepatan saat uji crash test (uji tabrakan) itu hanya 35 mil/jam atau sekitar 56 km/jam. Seandainya memacu kendaraan sampai 100-120 km/jam teknologi yang di-apply kendaraan tidak akan efektif lagi," ucapnya.

Jayan menambahkan, dari kejadian laka lantas ini, perlu dipertanyakan mengapa penumpang bisa sampai keluar saat mobil dalam kondisi melayang di udara.

"Bisa jadi ada benturan sangat kencang, kecepatan terlalu kencang, jadi mobil terbuka. Tapi kita tidak tahu, dia keluar lewat jendela yang terbuka atau pintu saja," paparnya.

Dari kejadian ini, Jayan mengingatkan tentang pentingnya menggunakan sabuk pengaman bagi seluruh penumpang di dalam mobil, tanpa kecuali.

Menurutnya, seandainya penumpang menggunakan sabuk pengaman, tidak akan terjadi penumpang terpental keluar.

"Mengapa bisa (terpental) keluar? Kemungkinan tidak pakai sabuk pengaman. Yang jelas ketika pakai sabuk pengaman, aman. Dengan kejadian ini, marilah kita memakai seat belt saat berkendara," tuturnya.

Jayan juga mengingatkan bagi para pengendara mobil, agar memacu kendaraannya sesuai kecepatan yang telah ditetapkan.

"Pemerintah juga sudah membuat rambu-rambunya. Kalau di dalam kota ya harus di bawah 60 km/jam, kalau di luar maksimal 80 km/jam," bebernya.

Mobil orange yang terlibat kecelakaan di Jalan Magelang dalam kondisi rusak berat. Mobil saat ini dievakuasi di Mapolres Sleman (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Kronologi Kecelakaan

Berdasarkan keterangan polisi, kecelakaan maut tersebut bermula ketika satu unit Honda Mobilio merah nopol H 8571 RG melaju kencang dari arah utara.

Sesampainya di lokasi kejadian, mobil tersebut oleng, menabrak, dan melompati pembatas jalan.

Dari arah selatan terdapat satu unit Mitsubishi Xpander hitam B 2004 BZP yang berisikan satu orang yang ditabrak sisi atas bagian kabin depan oleh Mobilio tersebut.

Tak berhenti di situ, mobil Mobilio warna merah itu terus melayang dan berputar di udara sejauh lebih kurang 20-30 meter.

Di saat melayang inilah empat penumpangnya terlempar lantaran pintu mobil terbuka, sementara tiga penumpang lainnya masih berada di dalam mobil.

Mobil naas itupun akhirnya berhenti dalam kondisi terbalik di barat jalan setelah membentur sudut tembok bangunan dan tiang listrik.

Adapun kondisi mobil Mobilio pasca kejadian mengalami ringsek parah.

Meskipun demikian, tiga penumpang yang berada di dalamnya ditemukan masih bernyawa dengan luka berat sesaat setelah kejadian. (tribunjogja.com )

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Laka Maut di Jalan Magelang, Pakar Otomotif Ingatkan Pentingnya Sabuk Pengaman dan Batas Kecepatan

Prediksi Juventus Vs Napoli Serie A Liga Italia, H2H, Susunan Pemain dan Link Live Streaming RCTI

Nonton TV Online Ini Link Live Streaming Serie A Liga Italia AC Milan Vs Spezia di Bein Sports

2 Pria Ini Babak Belur Dihajar Warga Lantaran Curi Tas Milik Pasangan Suami Istri Asal Garut

Ramalan Zodiak Cinta Besok Senin 5 Oktober 2020, Aquarius Jangan Menahan yang Ingin Pergi

Berita Terkini