Ia menyebut, untuk dapat menyelenggarakan latihan tatap muka, tempat latihan harus terbuka atau memiliki sistem ventilasi yang berjalan baik. Kemudian, lantai atau matras harus steril, dilakukan penyemprotan disinfektan sebelum dan sesudah latihan.
Selanjutnya, dojo harus menyediakan tempat cuci tangan dan penyanitasi tangan.
“Atlet dan pelatih harus memastikan dirinya dalam keadaan sehat sebelum ikut latihan. Apabila pelatih maupun kohei kurang enak badan, dilarang ikut latihan,” tegas dia.
Dalam latihan tatap muka, lanjut Aris, pihaknya juga melakukan pembatasan peserta. Jarak antarpeserta latihan paling minimal 1,5 meter. Durasi latihan pun dibatasi maksimal 60 menit.
“Seandainya jumlah peserta semula sebelum pandemi lebih dari 20 dalam sekali latihan, masa pandemi ini dalam sekali latihan kami tetapkan maksimal 10 peserta,” jelas dia.
Disiplin bermasker juga diterapkan. Seandainya atlet merasa kelelahan, mereka diperkenankan keluar dulu ke tempat lapang, kemudian sedikit membuka masker untuk menambah asupan oksigen. Setelahnya harus dipakai lagi.
“Hal-hal itu kami terapkan demi mencegah penularan covid-19 (di dojo karate),” tandas dia. (*)