Penanganan Corona

Warga Jebres Solo Meninggal saat Karantina Mandiri, Kadinkes: Korban Menolak Tes Swab

Penulis: Muhammad Sholekan
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengawasan Satgas Jogo Tonggo

Melihat adanya kasus tersebut, wanita yang akrab disapa Ning itu meminta agar Satgas Jogo Tonggo untuk diaktifkan.

"Tetangga untuk mengawasi keluarga tersebut karantina mandiri, jangan sampai, bahkan, karantina mandiri tapi pergi-pergi itu, sama saja," ucap Ning.

Menurutnya, paling penting untuk hal pengawasan karantina mandiri adalah dari tetangga.

"Pengawasan karantina mandiri itu ya dari tetangga, Jogo Tonggo.

Puskesmas juga ikut memantau," ungkapnya.

Ning menuturkan, sebenarnya tidak semuanya bisa dibebankan kepada pemerintah.

"Tetapi kita mengaktifkan kegiatan Jogo Tonggo atau sengkuyung warga," ucapnya.

Dia meminta, kalau ada yang dikarantina, masyarakat diminta untuk memberikan support terhadap warga yang melaksanakan karantina mandiri.

"Support tidak hanya logistik ya, tetapi juga termasuk support mental dan mengawasi, bahwa keluarga tersebut benar-benar karantina mandiri," tuturnya.

Dengan adanya hal itu, sehingga, lanjutnya, kasus ini bisa diputus mata rantai penularannya.

"Ini kasus pertama yang menolak swab. Dengan kontak erat, kontak dekat ya baru ini," tandasnya.

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunjateng.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak). (kan)

Baca juga: Kemensos Salurkan 450 ribu Ton Beras untuk 10 Juta Keluarga Penerima Manfaat PKH

Baca juga: Rektor USM Berharap Mahasiswa KKN Bantu Kurangi Dampak Resiko Pandemi Covid-19

Baca juga: AGPAII Jateng Minta LPDP Perpanjang Pendaftaran Program Beasiswa S2 Pendidik

Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Naik Rp 10 Ribu, Berikut Daftar Lengkapnya

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

 

Berita Terkini