TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Polisi masih terus menyelidiki kecelakaan maut yang melibatkan anak di bawah umur di Jalan Arteri Soekarno-Hatta seberang Kampus Biru Amni Semarang.
"Sementara sopir mobil kami tahan untuk proses penyidikan," terang Kanit Laka Satlantas Polrestabes Semarang Iptu Adji Setiawan saat dihubungi Tribunjateng.com.
Ketika disinggung lebih jauh, Kanit Laka belum berani memberikan keterangan lebih jauh pasalnya kejadian nahas tersebut masih pendalaman.
Baca juga: Kekayaan Nikita Mirzani Triliunan Rupiah, Uang Jajan Lolly Rp 500 Ribu per Hari
Baca juga: Kecelakaan di Jalur Wisata Cetho Karanganyar, Pengendara Motor Terpental Ke Perkebunan
Baca juga: KH Syaroni Khotib Sholat Jumat Meninggal Saat Salat di Masjid Gresik, Tak Ada Tanda Sakit
Baca juga: Selebgram Salma el Shimy Ditangkap karena Berpakaian Tak Sopan di Depan Piramida Mesir
Namun dia mengakui, korban yang merupakan bocah di bawah umur saat berkendara tidak dilengkapi surat-surat kendaraan.
"Iya masih pendalaman terlebih dahulu," bebernya.
Dia melanjutkan, kecelakaan melibatkan Yamaha Mio pelat nomor H 6363 TBS dengan mobil Chevrolet Captiva pelat nomor H 9391 FS.
Pengendara Mio inisial ILA (15) warga Jalan Kauman, Palebon, Pedurungan, Kota Semarang.
Pengemudi mobil Chevrolet Captiva seorang pria bernama Anandya Satria Mahardika (20) warga Tlogosari Kulon, Pedurungan, Kota Semarang.
Kronologis Kejadian, kata dia, pengendara Mio melaju dari arah barat ke timur.
Saat menghindari kendaraan di depannya, korban oleng ke kanan sehinnga terjadi kecelakaan dengan mobil Chevrolet yang melaju searah di sampingnya.
Kedua kendaraan hanya kerusakan ringan berupa tergores.
"Pengendara Mio cidera kepala meninggal dunia di tempat setelah itu dibawa ke RSUP Kariadi Kota Semarang," katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang bocah tewas setelah tertabrak mobil di Jalan arteri Soekarno-Hatta seberang Kampus Biru Amni Semarang, Sabtu (5/12/2020) sekira pukul 12.00 WIB.
"Korban informasi masih kelas 2 SMP warga Palebon, Pedurungan, Kota Semarang.
Kakaknya tadi datang dan menangis histeris sambil teriak nama Lutfi," terang Saksi mata, Pak Rebo kepada Tribunjateng.com di lokasi kejadian.