Berita Batang

Tim Medis dan Anggota TNI Polri yang Punya Riwayat Hipertensi Tak Akan Diikutkan Vaksinasi Covid-19

Penulis: budi susanto
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinkes Kabupaten Batang, Mukhlasin, saat ditemui Tribunjateng.com di Gedung DPRD Kabupaten Batang, beberapa waktu lalu.

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Tim medis, TNI Polri akan menjadi prioritas dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19. 

Pemerintah pusat menargetkan vaksinasi tersebut dilakukan Januari mendatang. 

Meski demikian, ada catatan khusus dalam vaksinasi yang akan dilakukan tahun mendatang. 

Di mana tim medis atau TNI Polri yang memiliki riwayat penyakit darah tinggi atau hipertensi tidak akan mengikuti vaksinasi. 

Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Batang, Mukhlasin, bagi tim medis dan anggota TNI Polri yang memiliki riwayat hipertensi tidak akan mengikuti vaksinasi. 

"Meski akan dilakukan Januari mendatang, namun pengecualian bagi tim medis atau anggota TNI Polri yang punya riwayat hipertensi," katanya saat ditemui Tribunjateng.com di Kantor Bupati Batang, Kamis (10/12/2020).

Dilanjutkannya, hingga kini Dinkes tengah melakukan pendataan terhadap tim medis dan anggota TNI Polri yang akan mengikuti vaksinasi. 

"Data realnya belum ada karena kami masih melakukan pendataan, dan perlu dilakukan pemeriksaan apakah yang bersangkutan punya riwat penyakit atau tidak," jelasnya. 

Menurut Mukhlasin, pendataan yang dilakukan nantinya akan terhubung dengan pusat melalui aplikasi berbasis online. 

"Karena data belum terkumpul secara valid, jadi kami beluk bisa mengajukan jumlah vaksin Covid-19 yang dibutuhkan untuk Kabupaten Batang," tambahnya.

Vaksin tersebut akan mulai didistribusikan akhir Desember mendatang. 

Satgas Covid-19 nasional menargetkan 107 juta vaksin akan didistribusikan secara bertahap. 

Sementara untuk tingkat daerah, Satgas Covid-19 akan memberikan vaksin sesuai permintaan. 

Dijelaskan Brigjen Pol (Purn) Oneng Subroto selaku Liaison Officer (LO) Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, setiap provinsi bisa mengajukan jumlah permintaan vaksin. 

"Misal di Jateng yang penduduknya mencapai 34 juta, berarti bisa mendapatkan sekitar 11 juta," katanya saat berkunjung ke Kabupaten Batang, Selasa (1/12/2020).

Halaman
123

Berita Terkini