Berita Klaten

Sudah Jenuh, Ratusan Pengungsi Gunung Merapi di Balerante Klaten Pilih Pulang Ke Rumah

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Gunung Merapi yang terlihat dari obyek wisata Kali Talang, Balerante, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (19/12/2018). Masyarakat setempat memanfaatkan kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi untuk dijadikan tempat wisata seperti gardu pandang Gunung Merapi untuk meningkatkan potensi wisata lokal yang dapat menjadi sumber pencaharian bagi masyarakat.

TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Ratusan warga pengungsi di Desa Balerante nekat pulang dengan membawa ternak mereka. 

Para pengungsi yang pulang ini mengaku jenuh harus bolak-balik mengurus ternak dari pengungsian ke rumah.

Koordinator Pengungsian Desa Balerante, Kecamatan Kemalang Jainu, mengatakan, ada sekitar 110 warga pengungsi Merapi di Balerante yang pulang ke rumah masing-masing.

Baca juga: Bubarkan Kerumunan, Pemkot Tegal Gunakan Damkar Semprotkan Disinfektan 

Baca juga: Ribut dengan Suami, Istri & Anak Turun dari Mobil di Tol Jalan Kaki Sambil Nangis Saat Hujan Deras

Baca juga: Oknum Satpol PP Cabuli Adik Ipar Berusia 7 Tahun, Terungkap Berawal dari Kecurigaan Istri

Baca juga: Masih Jadi Tren, Inilah Jenis Ikan Cupang yang Bakal Banyak Dicari di 2021

"Kondisinya beberapa pengungsi sudah pulang dan membawa hewan ternaknya, ya jika dihitung, awal jumlah pengungsi 297 orang, saat ini tinggal 187 orang," kata Jainu, Minggu (27/12/2020).

Ia mengatakan, warga pengungsi yang memutuskan untuk kembali ke rumah salah satu faktornya adalah sudah merasa jenuh.

Jainu menambahkan, para pengungsi yang kembali ke rumah merasa jenuh karena harus bolak-balik untuk mengurusi ternaknya.

"Faktor utama warga banyak yang kembali, karena jenuh, mereka wira-wiri, naik turun untuk urusin ternaknya dari rumah ke pengungsian," kata Jainu.

Dia mengatakan, sudah berusaha untuk membuat warga pengungsi agar tidak jenuh di tempat pengungsian di Balai Desa Balerante.

Salah satunya melibatkan pengungsi untuk dapat memasak di dapur umum.

"Kami libatkan warga untuk memasak di dapur umum, dan sudah berlangsung 2 minggu, harapan kami, warga tidak jenuh karena hanya duduk dan tidur saja di pengungsian," kata Jainu.

Hibur dengan Nobar Sinetron

Sudah sebulan lebih, warga Kabupaten Klaten yang berada di lereng Gunung Merapi mengungsi.

Di tengah panjangnya panjangnya waktu dan ketidakpastian kapan akan usai, berbagai cara dilakukan relawan agar pengungsi tak bosan.

Di antaranya di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang.

Sudah lama para pengungsi harus hidup dalam kewaspadaan dan membuat mereka jenuh.

Namun para relawan tak kehabisan akal dan mencoba membuat warga yang mengungsi di tempat evakuasi sementara (TES) di Balai Desa Tegalmulyo.

Purnama, salah satu relawan di Desa Tegalmulyo mengatakan, setiap malam mereka memasang layar di lokasi warga mengungsi.

"Jika ditanya warga bosan, pastilah bosan, tapi kami mencoba berupaya agar warga tidak bosan mengungsi setiap malamnya," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (20/12/2020).

Ia mengatakan, setiap malam, memasang layar dan proyektor untuk menghibur para pengungsi.

"Para pengungsi dapat memilih sesuai keinginan mau menonton film atau saluran televisi," jelas dia.

Hal ini agar mereka yang jenuh, dapat mengisi kekosongan dengan menonton film atau acara televisi yang mereka pilih.

"Nantinya, kita akan putarkan setiap malam, agar warga yang mengungsi tidak jenuh dan dapat mengisi kekosongannya mereka," jawabnya.

Sementara itu, ini data warga di Desa Tegalmulyo yang mengungsi sampai Minggu (20/12/2020) malam. Total ada 79 jiwa yang mengungsi:

Warga Dukuh Pajegan yang mengungsi 29 jiwa, yang terdiri dari 16 orang dewasa, 8 lansia, 3 anak-anak, dan 2 balita.

Kemudian, warga Dukuh Canguk, ada 36 jiwa, yang Terdiri 18 orang dewasa, 7 lansia, 7 anak-anak, dan 4 balita.

Sedangkan warga di Dukuh Sumur ada 14 jiwa, yaitu 4 orang dewasa, 6 lansia, dan 4 anak-anak.

Pengungsian Diperpanjang

Bupati Klaten Sri Mulyani meminta jajarannya untuk memperhatikan kesehatan dan keselamatan para pengungsi Gunung Merapi.

Sebab, ratusan orang dari Desa Tegalmulyo dan Balerante yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi masih mengungsi, Sabtu (19/12/2020) malam.

Mereka belum diperbolehkan kembali ke rumahnya karena status Gunung Merapi masih berstatus Siaga level III.

"Kami akan berkerjasama dengan pemerintah desa untuk mengupayakan agar warga di pengungsian tidak mengalami kejenuhan," kata Sri Mulyani.

"Serta kesehatan dan keselamatan mereka yang utama," imbuhnya.

Saat ini, total pengungsi dari Desa Tegalmulyo sebanyak 79 jiwa, dan dari Desa Balerante 279 jiwa.

Sebanyak 128 ekor hewan ternak juga ditempatkan disekitar pengungian.

Selain itu, warga Desa Siderejo belum ada yang mengungsi.

Jumlah pengungsi di TES Desa Tegalmulyo, menjadi 79 jiwa dengan rincian 27 jiwa warga Dukuh Canguk, 22 jiwa warga Dukuh Sumur, dan 30 jiwa warga Dukuh Pajegan.

Dari total tersebut 5 balita, 12 anak-anak, 45 dewasa, 16 lansia, dan 1 orang berkebutuhan khusus.

Sedangkan, untuk hewan ternak yang diungsikan tercatat belum ada.

Kemudian total pengungsi di TES Desa Balerante, tidak mengalami penambahan Juml pengungsi yaitu 279 jiwa.

Dari total pengungsi 279 jiwa terdiri dari 102 jiwa warga Dukuh Sambirejo, 79 jiwa warga Dukuh Ngipiksari, 11 jiwa warga Dukuh Ngelo 02/01, 43 jiwa warga Dukuh Gondang serta 44 jiwa Dukuh Sukorejo

Dari jiwa tersebut, terdiri dari 21 Balita, 49 anak, 154 dewasa, 35 lansia, 4 Ibu hamil, 7 ibu menyusui serta 9 berkebutuhan khusus.

Sri Mulyani menghimbau untuk pengungsi tetap berada di posko pengungsian dahulu.

Sebab, BPPTKG belum menurunkan status gunung merapi, seiring masih terjadinya aktivitas vulkanik

"Ini demi kebaikan bersama, ini merupakan bencana alam yang kita tidak bisa prediksi, sehingga kami himbau untuk pengungsi tetap berada di pengungsian,"tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Ratusan Pengungsi Merapi di Desa Balerante Pilih Pulang ke Rumah: Mengaku Jenuh, Ternak Ikut Dibawa

Berita Terkini