Berita Internasional

Diplomat Jerman yang Sambangi Markas FPI Dipulangkan, Dilarang Masuk Indonesia Lagi

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Staf diplomatik Kedubes Jerman ke Markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta.

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memaparkan hasil pertemuan dengan Kepala perwakilan Kedubes Jerman.

Pertemuan itu membahas tentang staf Kedubes Jerman yang mampir ke markas Front Pembela Islam (FPI) Petamburan.

Pihak Kedubes Jerman sebelumnya membantah memerintahkan stafnya ke markas FPI tersebut.

Mereka klaim itu inisiatif pribadi.

Baca juga: Mahasiswi & Penjual Mie Ayam Digerebek Dalam Kamar Kos, Panik hingga Pakai Kaus Terbalik

Baca juga: Tanggapan Polisi & FPI Soal Kasus Dugaan Chat Mesum Rizieq Shihab dengan Firza Husein Dibuka Lagi

Baca juga: Polisi Ungkap Motif Gisel Bikin Video Syur Tahun 2017 di Medan dengan MYD

Belakangan terungkap warga negara Jerman yang menyembangi Markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, bukanlah diplomat, melainkan seorang pegawai Badan Intilejen Jeman.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPR RI M Farhan.

Ia mengatakan, hasil penyelidikan Komisi I DPR menunjukan bahwa orang asing menyambangi FPI yakni bernama Suzanne Hall dari BND atau 'Bundesnachrichtendienst' atau badan intelijen Jerman.

“Ternyata ketika dilakukan penyelidikan ke beberapa sumber kita di Berlin langsung, si Suzanne Hall ini bukan pula pegawai pemerintah yang tercatat di Kementerian Luar Negeri Jerman, dia tercatat sebagai pegawai di B.N.D atau Badan Intelijen Jerman,” kata Farhan dalam diskusi Teka-teki Telik Sandi di Markas FPI, Minggu (27/12/2020).

Seperti diketahui, Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman untuk Indonesia mengakui diplomatnya telah mendatangi markas FPI di Petamburan untuk mencari informasi terkait demo 1812.

Terdapat 5 poin dari hasil pertemuan antara pihak Menlu dengan Kedubes Jerman di antaranya:

1. Keberadaan staf di tempat tersebut, pertemuan itu atas inisiatif pribadi.

2. Atas kejadian tersebut kepala perwakilan Jerman, mengajukan permintaan maaf kepada pemerintah Indonesia.

3. Pihak Kedubes Jerman menyangkal isi berbagai pernyataan yang disampaikan ormas yang dimaksud.

“Memastikan insiden tersebut tidak mencerminkan kebijakan pemerintah Jerman. Serta menolak tegas, kesan kedatangan staf tersebut sebagai dukungan Jerman pada organisasi tersebut,”ungkap Retno pada wartawan, Selasa (29/12/2020).

4. Jerman berkomitmen dan mendukung pemerintah Indonesia dalam melawan radikalisme, ujaran kebencian.

Halaman
1234

Berita Terkini