Sebab, dalam melakukan verifikasi, pihak Asprov Jateng tak memiliki wewenang akan hal itu.
"Kalau Stadion Jatidiri ini karena levelnya internasional mestinya akan ada verifikasi dari pusat.
Kami di provinsi tidak punya kewenangan akan hal itu.
Karena sepenuhnya menjadi kewenangan pusat dan FIFA atau organisasi diatasnya," ucap Edy.
Sementara itu, Sinoeng N Rachmadi mengatakan masukan yang didapat dari Asprov Jateng nantinya akan menjadi parameter pihaknya dalam melanjutkan pembangunan stadion.
"Tentu Asprov Jateng telah banyak memberikan catatan kepada kami sebagai pengelola punya parameter.
Mana yang boleh dan tidak boleh dalam hal memanfaatan," katanya.
"Untuk latihan boleh tapi kalau dipake kompetisi rasanya belum layak digunakan untuk kompetisi," tambah Sinoeng.
Dia mengatakan, lapangan Stadion Jatidiri juga boleh digunakan berlatih saat ini.
Khususnya bagi para atlet yang akan mempersiapkan diri di ajang PON Papua 2021, dan juga klub sepakbola PSIS Semarang.
"Nah untuk latihan kami tadi sudah dapat lampu hijau sari pak Gub. Jangankan PSIS, SSB boleh.
Tapi nanti jadwal hingga sewanya kami atur.
Tadi juga diprioritaskan tim PON Jateng bahkan untuk lintasan atletik ini kita ijinkan.
Bahkan ini lapangannya ada sedikit keras.
Memang karena jarang dipakai, kalau nanti sering dipakai akan lentur lagi," ujarnya.
Adapun di sela-sela kegiatan tersebut, sempat hadir gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memasuki Stadion Jatidiri.
Kedatangannya tersebut memantau pembangunan GOR Jatidiri secara umum.
Usai di stadion, ia pindah tempat ke lapangan basket. (arl)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :