Ia menjelaskan sejumlah kemungkinan yang menjadi penyebab terjadinya fenomena tersebut.
“Pertama, yakni adanya puting beliung di laut atau waterspout yang menyedot air dan ikan ikut terbawa dan dihempaskan di tempat lain,” ujarnya, Sabtu (16/1/2021).
Ia mengatakan bahwa fenomena cuaca ekstrem di laut seperti waterspout bisa terjadi kapan saja.
“Bisa juga fenomena terdamparnya ikan karena menghindari cuaca buruk di lautan.
Karena surutnya air laut tiba-tiba juga bisa, bisa karena gempa juga, namun mudah-mudahan bukan karena itu (gempa),” imbuhnya.
Dari informasi yang Iis dapat dari Basarnas Cilacap, penyebab lain terdamparnya ikan yakni bisa jadi karena ada nelayan yang membuang ikan itu setelah ditangkap.
“Dari Basarnas Cilacap, ada informasi bahwa ikan-ikan dibuang oleh nelayan karena ikannya kurang produktif.
Sering juga nelayan membuang ikan karena kurang menguntungkan harganya,” ungkap Iis lagi.
Hal itu dikuatkan juga dengan bukti bahwa lokasi terdamparnya ikan-ikan berada pada satu tempat saja.
Iis mengimbau bahwa masyarakat tak perlu khawatir tentang adanya potensi tsunami.
Gempa Sulawesi Utara
Malam ini Sulawesi Utara diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,1.
Jelang kata-kata sambutan Deslie Sumampouw Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) kota Bitung,
pada pelaksanaan Rapat pleno terbuka penetapan paslon Walikota dan Wakil Wali Kota Bitung terpilih terjadi gempa bumi, Kamis (21/1/2021) malam.
Rapat yang berlangsung di lantai 8 Hotel Feve Bitung, seketika gaduh.