Berita Regional

5 Warga Semarang Tertipu Rp 242 Juta Ikuti Program Savecovid dari Amerika: Dapat Uang Tiap Senin

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bahkan teman-temannya yang mengikuti dan berkontribusi ke program savecovid  tidak mendapatkan uang.

"Kami sebagai kontributor menyumbang dan dari sumbangan itu kami dijanjikan mendapatkan donasi,"tuturnya.

Ia menuturkan hingga saat uang yang diterimanya dari program tersebut tidak sebanding dengan kontribusinya.

Total keseluruhan uang didapatkannya dari program itu hanya sekitar Rp 14  juta.

"Sementara saya sudah setor uang lebih dari Rp 100 juta,"tutur dia.

Sementara itu, tim Advokasi Ormas Gerakan Pemuda Marhaenis, Heri Satmoko menuturkan hingga saat ini telah ada lima orang yang meminta pendampingan hukum.

Total kerugian yang dialami lima kliennya sebesar Rp 242 juta.

"Kelima orang itu berdomisil Semarang dan kami melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Semarang. Tidak hanya itu masih banyak korban-korban penipuan serupa yang berada di luar kota Semarang,"jelasnya.

Menurutnya, modus  penipuan tersebut berawal adanya sekelompok orang  menamakan diri sebagai Komite Indonesia dan mengaku membawa program savecovid dari Oakland Charity yang berasal dari Amerika.

Komite Indonesia tersebut  menyebutkan bahwa Oakland Charity  merupakan kumpulan para donatur dunia  akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak ekonomi karena Covid.

"Komite Indonesia ini melakukan bujuk rayu kepada masyarakat. Bahwa dalam penyampaianya bantuan yang diberikan savecovid, masyarakat harus bergabung dan memberikan kontribusi. Besar kecilnya kontribusi menentukan besar kecilnya batuan yang diterima,"jelas dia.

Agar meyakinkan, kata dia, para pengurus savecovid membuat tabel  berupa proyeksi kontribusi  yang harus diserahkan anggotanya. Kontribusi itulah  menentukan besar kecilnya bantuan yang diterima anggota savecovid.

"Namun pada prakteknya anggota yang memberikan kontribusi tidak mendapatkan bantuan sebagaimana dijanjikan,"jelas dia.

Heri menjelaskan transferan tiap Minggu yang diterima klienya pada hakekatnya uangnya sendiri dan jika dikalkulasi tidak sebanding dengan uang yang disetorkan ke savecovid. Selain itu nama savecovid tidak ada kaitannya dengan Covid 19.

"Tidak ada bantuan yang dikucurkan para donatur dunia kepada masyarakat Indonesia,"imbuhnya.

Ia mengatakan sekelompok orang tersebut jelas-jelas memanfatkan situsai pandemi Covid 19 untuk mengelabuhi masyarakat dengan cara struktur dan sistematis. Selain itu Komite Indonesia hingga saat ini juga tidak menunjukkan legalitasnya.

"Kami berharap aparat segera responsif dan bergerak cepat,"tutur dia.

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Berita Terkini